Kampus
UNY Rancang Kurikulum Sesuai Karakter Fakultas
Proses pendidikan di perguruan tinggi mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Capaian pembelajaran di level ini disebut kompetensi. Sedangkan dalam dunia kerja dibutuhkan kompetensi pengetahuan, kemampuan dan sikap. Hal inilah yang menimbulkan adanya kurikulum. Demikian penjelasan Sylvi Dewajani, Ph.D, dosen Fakultas Psikologi UGM dalam workshop dan sosialisasi kurikulum program studi di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Kamis, (13/2).
Lebih lanjut Sylvi Dewajani, Ph.D menjelaskan tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia(KKNI) dimana KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka memberikan pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor.
“Ini merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan pelatihan dan program peningkatan SDM,” katanya.
Sementara itu Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA bahwa kurikulum benar-benar harus dikawal mulai implementasi hingga evaluasi karena tiap fakultas mempunyai karakteristik tersendiri. “Untuk kependidikan, pertimbangkan adanya kurikulum 2013 sedangkan non kependidikan ada KBK dan KKNI,” katanya.
Rektor juga mengingatkan bahwa kurikulum UNY perlu memasukkan beberapa mata kuliah seperti pendidikan jasmani, pendidikan inklusif untuk prodi pendidikan, dan pendidikan anti korupsi.
“Pengembangan kurikulum prodi UNY didasarkan pada PP Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dimana UNY menetapkan seluruh prodi memperbaiki kurikulumnya sesuai dengan jiwa KBK, KKNI, kemajuan ipteks, kebutuhan masyarakat dan visi–misi menjadi Universitas kelas dunia,” katanya.