Home » Olahraga » Empat PR Persiba Bantul di ISL 2014

ISL 2014

Empat PR Persiba Bantul di ISL 2014



Persiba Bantul musim 2012/2013 (Foto: Aditya Ari Christian)

Empat laga Persiba Bantul di ISL 2014 tanpa kemenangan. Tim kebanggaan warga Bantul yang menjadi wakil Jogjakarta di kasta tertinggi ISL ini mengemas sekali seri dan tiga kali kekalahan. Pertandingan pertama di Balikpapan, tim besutan Sajuri Sjahid ini sukses menahan imbang Persiba Balikpapan dengan 1-1. Kesuksesan ini tidak berlanjut ketika menjamu Persiram di kandang sendiri. Persiba Bantul kalah 0-1 lewat gol Mbida Messi.

Dua kali laga tandang Persiba Bantul ke Surabaya menuasi hasil negatif. Mereka dikalahkan PSM Makassar 2-0 dan Persebaya Surabaya 4-1. Rentetan hasil buruk ini pun membuat Persiba menghuni dasar klasemen sementara grup timur dengan poin 1. Rentetan hasil buruk ini juga menyisakan sejumah PR yang harus dibenahi oleh Persiba sebagai berikut.

Menguatkan Koordinasi Antar Lini

Paska melawan Persebaya, pelatih Persiba Bantul, Sajuri Sjahid mengungkap alasan kekalahan. Menurutnya, koordinasi antar lini Persiba Bantul lemah. Hal ini membuat Persebaya dengan mudah menguasai permainan dan membobardir pertahanan Persiba Bantul.

Mempertajam Lini Depan

“Perginya Ezequiel Gonzalez berpengaruh besar pada tim. Persiba tidak bisa lagi bermain seperti musim lalu,” kata Sajuri pada beritajogja.co.id Minggu (23/2) sore.

Alasan Sajuri masuk akal. Hengkangnya Eze memang menimbulkan masalah di ini depan Persiba. Tak ada pengatur serangan sekaligus pemain yang mampu membuka ruang pergerakan para striker murni seperti Ugiek.

Memantapkan Strategi

Persiba Bantul tidak memiliki banyak waktu untuk memantapkan strategi dengan sejumlah pemain baru dalam ISL 2014 ini. Hal ini pernah diakui Sajuri Sjahid dalam jumpa pers paska laga melawan persiram di Stadion Sultan Agung. Terlebih lagi para pemain baru belum sehati dengan para pemain lama. Untuk itu diperlukan strategi khusus untuk itu dan menambal kepergian Eze.

Fisik

Barangkali masalah ini bukan hanya milik Persiba Bantul saja, melainkan juga punya seluruh klub ISL. Kendala fisik memang jadi masalah bagi pemain Indonesia. Khusus Persiba Bantul, mereka kerap mengalami penurunan fisik di babak kedua. Seperti saat melawan Persiram, Persiba mampu menguasai laga di babak pertama. Para pemain juga sempat menunjukan determinasi tinggi. Namun memasuki babak kedua, fisik pemain mulai menurun dan kehilangan konsentrasi. Akibatnya mereka sering kebobolan di babak kedua.

Facebook Twitter Share on Google+