Jogjapedia
Kisah Tragis di Pantai Ngobaran
Di rubrik Jogjapedia
Bagi pecinta wisata pantai pastilah sangat disayangkan jika melewatkan pesona pantai Ngobaran. Salah satu pantai di Jogjakarta ini terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini berjarak sekitar 65 km dari Kota Jogjakarta dan dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi.
Pantai ini memiliki ciri khasnya sendiri: berada di antara tebing-tebing besar dan batu karang. Pantai ini memang tidak menawarkan Anda untuk terjun dan mandi di tepian pantai. Namun pantai Ngobaran, akan memanjakan mata anda dengan pemandangan laut lepas yang indah. Sehingga sangat cocok untuk bersatai dan memanjakan mata sejenak, setelah bekarja selama satu minggu penuh.
Di balik pesona keindahan pantai Ngobran, ternyata tersimpan cerita yang cukup tragis. Konon menurut cerita masyarakat setempat, naman Ngobaran berasal dari kata “kobaran” yang memiliki arti membakar diri.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat setempat, dahulu di pantai tersebut, raja Majapahit terakhir: Prabu Brawijaya V, melakukan pati obong atau membakar diri. Hal tersebut ia lakukan guna menghindari kejaran bala tentara kerajaan Demak. Prabu Brawijaya tidak ingin berperang dengan bala tentara kerajaan Demak, karena kala itu Demak dipimpin oleh Raden Patah, yang tidak lain adalah anak kandungnya sendiri. Oleh karena tidak ingin bertarung, maka Prabu Brawijaya V memilih untuk melakukan pati obong.
Ketika Prabu Brawijaya melakukan pati obong, munculah kobaran api yang mulai melahap habis dirinya. Dari pristiwa inilah kenapa saat ini, akhirnya pantai tersebut diberi nama Ngobaran untuk mengenang Prabu yang sangat menyayangi anaknya hingga memilih menghabisi nyawanya sendiri.