SO 1 Maret
Rekonstruksi Peristiwa Enam Jam di Jogja
Tidak hanya melalui upacara, peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 juga dimeriahkan dengan rekonstruksi ulang peristiwa itu. Rekonstruksi ulang diselenggarakan di sebelah utara Plaza Monumen SO 1 Maret, Sabtu (1/3) dan diperankan oleh dua kelompok.
Satu kelompok berperan sebagai tentara-tentara Belanda dan kelompok lainnya adalah tentara-tentara Republik Indonesia. Keduanya dipisahkan oleh parit Benteng Vredeburg. Adapun “senjata” yang mereka gunakan adalah kembang api dan petasan.
Selayaknya pertempuran, teriakan-teriakan seperti “tembaaakkkk!!!”, “serbuuu!!!”, “tiarappp!!!”, atau “mundurrr!!!” juga diilontarkan oleh “tentara-tentara Belanda” di dalam Benteng maupun “tentara-tentara Republik” yang berapa di sebelah parit Benteng. Tidak jarang pula, “tentara-tentara Republik” berguling-guling untuk menghindari “tembakan” dari dalam benteng.
Untuk menambah wawasan para pelajar tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret, panitia juga memberikan narasi melalui pengeras suara.
Berita Terkait
- Peringati 65 Tahun SO 1 Maret, Peserta Upacara Pakai Janur Kuning
- Penafsiran Sila Pertama Pancasila Tak Tuntas, Penyebab Intoleransi di Jogja
- Peringatan SO 1 Maret di Jogja: Dari Upacara, Serangan Jamu, Hingga Aksi
- Tujuh Persen Pemilih Pemula di Jogja Rawan Golput
- Apakah Golput Merupakan Cacat Demokrasi?