Merapi
Aktivitas Merapi Dipengaruhi Gempa Tektonik?
Gunung Merapi kembali beraktivitas dengan mengeluarkan asap Sulfatara, setinggi 1,5 km pagi tadi, Senin (10/3). Aktivitas tersebut diduga dipengaruhi gempa tektonik yang terjadi di Malang Jawa Timur. Sebab tersebut diungkapkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Jogjakarta, Subandrio. Menurutnya, gempa tektonik yang berkekuatan 5,4 skala richter di Malang memengaruhi aktivitas Merapi yang mengeluarkan asap ke arah timur.
“Pasca erupsi Merapi 2010 lalu, perut Merapi banyak gas Co2. Saat ada goncangan dipicu kegempaan magma-magma gas Co2 ini naik ke atas sehingga mengeluarkan asap. Asap tersebut disebut asap Sulfatara,” kata Subandrio pada beritajogja.co.id
Akibat dari letupan asap tersebut terjadi hujan abu di wilayah timur Merapi yang keluar bersama dengan asap sulfatara.”Akibatnya tadi ada hujan abu vulkanik tipis ke sektor timur seperti Sidorejo, Balerante, dan Kepoharjo,” katanya.
Sementara itu Direktur Pusat Studi Bencana UGM, Dr. Djati Mardiatno mengatakan bahwa aktivitas kegempaan yang memengaruhi Merapi bersifat relatif. Artinya, mungkin saja dipengaruhi gempa namun bisa juga tidak. Pasalnya untuk kasus seperti ini jarang terjadi.
“Jika memang dipengaruhi gempa tektonik, getarannya mungkin mempengaruhi dapur magma merapi,” katanya ketika dihubungi via telepon.