Pemilu 2014
Sejumlah Mahasiswa Jogja Kembali Tolak Pemilu
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pusat Perjuangan Mahasiswa Untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan) menggelar aksi menolak pemilu 2014 bertempat di titik nol kilometer Kamis (20/04/2014).Mereka melakukan aksi longmarch dari Abu Bakar Ali melewati Jl Malioboro dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Deklarasi kebulatan tekad pembebasan tolak pemilu borjuis 2014 lawan militerisme bangun partai alternatif”.
Selain itu mereka juga membawa kertas bergambar lambang 12 partai peserta pemilu yang dicoret dengan tanda silang sebelum kemudian membakarnya. Ketua Umum Pembebasan Arie Nasrullah mengatakan mereka menolak pemilu 2014 karena hanya diisi oleh para caleg yang tidak berkualitas. Selain itu mereka juga mengkritisi sistim demokrasi prosedural yang hanya melibatkan rakyat ketika pemilu saja.
“Sistem pemilu secara prosedural tidak memberikan ruang yang leluasa bagi para konstituen untuk menarik kembali suaranya ketika legislator yang dipilih tidak amanah. Inilah demokrasi parlementer yang prosedural,” katanya.
Mahasiswa juga menilai para calon angota dewan yang maju dalam pileg kali ini tidak memiliki kemandirian politik. Para caleg, mereka nilai hanya akan patuh pada kapitalisme.”Harus ada partai alternatif sebagai alat perjuangan ideologis. Karena kita tidak bisa menggantungkan perubahan pada partai dan elit politik borjuis yang tidak pernah konsisten memperjuangkan rakyat,” katanya.
Berita Terkait
- Gagal ke Senayan, Roy Suryo: Pileg 2014 Curang
- Mahasiswa Jogja Galang Dana untuk Petani Kebumen
- TPS terbatas 500 pemilih, Mahasiswa Pendatang Nyoblos di Tempat Random
- Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Perusakan Bangunan Ibadah di Pangukan
- Garbhita Tuntut Ormas Anarkis dan Tidak Berazas Pancasila Dibubarkan