Stop Kekerasan Jurnalis
Kronologi Kasus Pelecehan Jurnalis Oleh Anggota DPRD Bantul
Kasus pelecehan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini kasus dugaan pelecehan menimpa jurnalis Harian Jogja, Bhekti Suryani. Tindakan pelecehan profesi tersebut dilakukan oleh seorang Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi PAN, Sarinto.
Peristiwa pelecehan verbal dan profesi yang dialami Bhekti Suryani ini berawal dari pemberitaan yang ditulisnya. Dua tulisan berjudul Bandara Buka Langsung Berangkat yang terbit pada 20 Februari 2014 dan Anggota Dewan Ketahuan Bohong yang terbit pada 24 Februari 2014 diduga kuat menjadi pemicu kemarahan Sarinto kepada Bhekti Suryani.
Dua tulisan yang ditulis oleh Bhekti tersebut membahas tentang kunjungan kerja (kunker) Komisi B dan D DPRD Bantul yang bersamaan waktunya dengan bersih-bersih abu letusan Gunung Kelud. Sarinto sebagai Ketua Komisi D ketahuan berbohong. Pada tulisan awal, Sarinto, ketika diwawancara oleh Bhekti mengatakan bahwa dirinya tidak turut serta mengikuti kunker ke Bali. Bahkan Sarinto sempat mengecam acara kunker tersebut. Ternyata, jarak beberapa hari setelah mengeluarkan kecaman terhadap kunker tersebut, ternyata Sarinto justru kedapatan mengikuti acara kunker tersebut. Bahkan sebuah foto Sarinto tengah duduk di troli saat berada di Bandara.
Akibat dua tulisan tersebut, Kamis (20/3) siang, Bhekti yang tak sengaja berpapasan dengan Sarinto di lorong Fraksi Kantor DPRD Bantul menerima pelecehan verbal dan profesi dari Sarinto.
Menurut pengakuan Bhekti, ketika itu dirinya sempat ditanya oleh Sarinto, “kenapa membuat berita yang merugikan dirinya?” Bhekti pun kemudian menjawab “apabila tidak terima dengan pemberitaan, silahkan layangkan surat ke redaksi”.
Namun Sarinto, tetap marah dan menyatakan,” Kamu dibayar berapa buat berita seperti itu?”. Bhekti pun kemudian meninggalkan Sarinto. Namun kemudian Sarinto tetap mengejar Bhekti ke ruangan Fraksi PKB yang kebetulan disana sedang ada wartawan Bernas, Ichsan Mutaqin dan petugas administrasi Fraksi PKB. Sarinto pun kemudian melecehkan Bhekti dengan mengatakan,” Memang dengan membuat berita seperti itu kami bakal kelihatan cantik, kelihatan terkenal. Kalau sudah jelek luar dalam ya jelek saja. Memang dalam hatimu itu jelek kok.”
Akibat pelecehan verbal dan pelecehan profesi yang dilakukan oleh Sarinto, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jogja, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers dan para jurnalis di Bantul melakukan aksi demo di depan DPRD Bantul, Jumat (21/3) siang. Dalam aksi tersebut, para jurnalis meminta kepada Sarinto untuk meminta maaf atas perbuatan yang sudah dilakukannya.