Home » Berita, Nasional » Ciri “Terong-Terongan” Adalah…

Sosial

Ciri “Terong-Terongan” Adalah…



Istimewa

Jika sebelumnya marak istilah “cabe-cabean” untuk menyebut pekerja seks komersil di bawah umur, kini muncul istilah baru: “terong-terongan”. Apa yang dimaksud dengan “terong-terongan”? Seperti apa ciri-cirinya?

Sebagaimana diketahui, “cabe-cabean” lebih dikenal sebagai remaja wanita pemuas nafsu yang masih berusia di bawah umur. Biasanya mereka yang tergolong “cabe-cabean” kerap dijumpai pada arena balapan liar di kota-kota besar di Indonesia.

Selain “cabe-cabean”, rupanya juga ada istilah “terong-terongan” yang merujuk kepada remaja pria nakal yang (juga) masih berusia di bawah umur. Pun demikian, persepsi soal “nakal” yang dimaksud dalam istilah “terong-terongan” tersebut masih cenderung variatif.

Sebagaimana disebut Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait yang dilansir Kompas.com, Rabu (2/4), istilah “terong-terongan” merujuk kepada pebalap motor liar yang lambat laun berubah. Mereka kemudian jadi jarang balapan dan lebih sering nongkrong di tempat-tempat seperti di bawah jalan layang. Perubahan ini mereka lakukan demi mengimbangi gaya hidup ‘cabe-cabean’.

“Biasanya mereka yang disebut ‘terong-terongan’ itu remaja laki-laki dengan ciri-ciri berpakaian celana kedodoran, topi diarahkan ke bawah, dan kalau jalan selalu menunduk,” ujar Arist.

Akan tetapi, selain pebalap liar yang didominasi remaja, ternyata juga banyak orang yang mengasosiasikan “terong-terongan” sebagai siswa di Sekolah Teknik Menengah (STM) yang doyan sekali tawuran. Bahkan ada pula yang menyebut “terong-terongan” adalah remaja pria yang cenderung bersikap seperti perempuan dan suka sesama jenis.

Terlepas dari berbagai pengertian di atas, berikut ciri “terong-terongan” yang jamak diketahui:

  • Sering memakai topi yang ditekuk.
  • Suka foto selfie dengan angle kamera dari atas, lalu mengunggahnya di jejaring sosial.
  • Gaya dan cara bicaranya “melambai” dan suka sesama jenis.
  • Sering keluar malam untuk nongkrong dengan sesama terong-terongan.
  • Suka nongkrong di bawah jembatan layang.
  • Sering ikut balapan liar meski motornya bukan milik sendiri.
Facebook Twitter Share on Google+