Strawberry
Hijaber Cantik Asli Jogja yang Tak Punya Kriteria Cowok Idaman
Namanya cantik, Dhirsanala Bella Biancha. Dipotret memang sudah menjadi hobi Biancha—begitu ia disapa—sejak dulu. Pengalamannya berlenggak-lenggok di catwalk pun tak terhitung banyaknya.
Gadis asli Jogjakarta ini lahir pada tanggal 1 Februari 1992. Selain modeling, kegiatannya kini adalah menyelesaikan kuliahnya di jurusan Kebijakan Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Oh iya, Biancha juga suka banget bernyanyi—dulu sempat jadi vokalis band dan manggung di beberapa kafe, lho. Selebihnya, ia juga mengaku gemar memasak.
Untuk urusan musik, Biancha paling suka mendengarkan D’Cinnamon, Ten 2 Five, Raisa, Celine Dion, dan Tompi. Tapi, lanjutnya, “masih banyak yang kusuka, bakal panjang kalo disebutin satu-satu, hehehehe…”
Dengan seabrek kemampuannya yang “istriable” banget itu, kira-kira Biancha suka cowok yang seperti apa, ya? Katanya sih, dia suka bingung setiap ditanyakan soal ini. Soalnya, kriteria cowok idaman dia itu ya standar aja seperti cewek kebanyakan: “ganteng, tinggi, putih, bersih, pintar, komunikatif, wawasannya luas, suka sama anak kecil, ‘ngemong’, imam yang baik (se-iman), mau memperjuangkan hidup bareng-bareng.”
Terus, apa yang bingung? Katanya lagi: “karena dari semua yang kusebutin tadi itu, bisa aja berkurang atau lebih (syarat-syaratnya—red) kalo aku udah ‘klik’ duluan sama orangnya, hehe…” Dengan kata lain, Biancha cenderung relatif soal cowok idaman.
Tapi, ketika ditanya orang seperti apa yang dia ga suka, Biancha menjawab mantep: “orang ga jelas! Terutama kalo pas janjian, suka ga jelas gitu. Ih, ngebetein!”
Tumbuh besar di Jogjakarta, Biancha mengaku semua kenangan di sini terasa manis. Walaupun begitu, momen favorit Biancha ternyata sederhana banget loh: bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Dia juga suka banget sama pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul.
Ketika ditanya apa buku favoritnya, Biancha menjawab: “Ga terlalu suka baca buku, tapi tertariknya sama buku-buku yang menginspirasi gitu deh. Terakhir aku baca novel judulnya ‘Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur’ karya Muhidin M. Dahlan”.
Duh!