Home » Berita, Jogja » Dari 400 Pasien RS Sardjito, Hanya Lima yang Nyoblos

Pemilu 2014

Dari 400 Pasien RS Sardjito, Hanya Lima yang Nyoblos



Istimewa

Sebanyak 395 dari 400 pasien rawat inap di RS Sardjito terpaksa golput. Pasalnya sebagian besar pasien tidak memiliki kartu A5 yang dikhususkan untuk para pasien yang tidak bisa memilih di TPS. Berdasarkan keterangan Ketua Bawaslu Jogjakarta, M.Najib, sejumlah 395 pasien tersebut tidak memiliki kartu A5 dari KPU karena tidak tahu. Malahan beberapa pasien memiliki C6 atau surat undangan untuk nyoblos di TPS.

“Ada 400 pasien di Sardjito, yang bisa nyoblos tadi hanya lima saja, sisanya tidak bisa karena tidak punya A5. Lucunya ada yang punya C6 tapi juga tetap tidak bisa karena milihnya di rumah sakit bukan di TPS,” kata Najib saat menggelar konferensi pers di kantor Bawaslu, Rabu (9/4).

Hal tersebut sangat disayangkan oleh Najib. Sebab, pasien rumah sakit sebagai warga negara juga memiliki hak untuk memilih, namun karena regulasi yang ada, mereka justru kehilangan haknya.”Regulasinya tidak memungkinkan, padahal yang namanya orang sakit kan tidak bisa diprediksi. Kalau kemarin sudah dapat C6, terus sehari sebelum pemilu masuk rumah sakit, gak bisa milih karena gak ada A5,” lanjutnya.

Oleh karena itu dia berharap ada perbaikan peraturan untuk pemilu yang akan datang. Karena menurutnya bukan cuma soal pasien rumah sakit saja, tapi juga seperti narapida juga banyak yang terhambat untuk mendapatkan haknya untuk memilih.”Kita harus buka regulasi itu, biar nggak ada lagi warga yang dipaksa golput karena regulasi,” tegas Najib.

Facebook Twitter Share on Google+