Pemilu 2014
Bawaslu Jogjakarta: Temuan Uang Setengah Miliar di Gunungkidul Bukan Money Politic
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jogjakarta dan Panwaslu Gunungkidul terkait penemuan uang setengah miliar beserta atribut Partai Amanat Nasional (PAN) di Gunungkidul beberapa waktu lalu, disimpulkan bahwa tidak ada unsur-unsur pelanggaran pemilu. Hasil kajian dari Bawaslu Jogjakarta dan Panwaslu Gunungkidul ini sekaligus mengakhiri dugaan adanya politik uang yang dilakukan oleh Hanafi Rais. Dugaan politik uang dan keterkaitan dengan Hanafi Rais muncul karena saat ditemukan uang setengah miliar terdapat pula alat peraga kampanye bertuliskan Hanafi
“Sudah selesai dilakukan kajian. Hasilnya kalau dari tindak pidana pemilu, unsurnya tidak terpenuhi,” ujar Komisioner Bawaslu DIY Divisi Penindakan Pelanggaran, Sri Rahayu Wardiningsih kepada para jurnalis, Kamis (17/4/2014).
Sri Rahayu menjelaskan bahwa uang sebanyak setengah miliar yang ditemukan saat Polres Gunungkidul menggelar razia di Bunder Rest Area tersebut belum digunakan untuk apa pun sehingga tidak memenuhi unsur pelanggaran. Ia menambahkan bahwa di dalam hukum, niat saja tidak bisa dihukum sebab belum ada kejadian yang menunjukkan bahwa uang tersebut dibagi-bagikan. Selain itu, hingga pemanggilan saksi terakhir yang dilakukan pada Rabu (16/4), tidak ada satupun saksi yang bisa menjelaskan kaitan uang tersebut dengan Hanafi Rais.
“Sampai kemarin, kami tidak menemukan adanya keterkaitan uang itu dengan kegiatan politik atau upaya-upaya untuk politik uang. Penyelidikan atas kasus temuan tersebut kami hentikan karena tidak memenuhi unsur-unsur pelanggaran pemilu,” ujar Sri.
Terkait dengan aksi demo dari beberapa pihak, Sri Rahayu mengatakan bahwa Bawaslu tidak bekerja berdasarkan desakan perorangan ataupun kelompok. Lembaga pengawas pemilu itu bekerja atas dasar regulasi dan alat bukti.
“Sepanjang ada regulasi yang dilanggar dan ada alat bukti terhadap dugaan pelanggaran, tanpa diminta pun kami akan segera menindaklanjuti,” pungkasnya.
Berita Terkait
- Pakar Ekonomi: Soal Pengelolaan SDA, Jokowi dan Prabowo Pengecut
- Ketua PWI Jogja: Salah Satu Tugas Wartawan adalah Edukasi
- Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Perusakan Bangunan Ibadah di Pangukan
- Garbhita Tuntut Ormas Anarkis dan Tidak Berazas Pancasila Dibubarkan
- Sultan HB X Prediksikan Jerman Juara Piala Dunia