Pendidikan Tak Hanya Milik Sekolah

Pendidikan tidak hanya dijumpai di sekolah saja. Ia bisa dijumpai di ruang mana saja. Di rumah, di lingkungan sosial, bacaan, komik, dan lain sebagainya. Sebab, pendidikan bersifat universal dan tidak membeku di satu tempat saja dan oleh satu pihak semata.

Demikian pernyataan Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Jogja, Krisna. Sebab Krisna berpendapat bahwa pendidikan merupakan media pendewasaan bagi semua yang terlibat. “Jadi nggak cuma di sekolah saja. Saat membaca pun kita mengalami proses pendidikan di sana,” ujarnya.

Hal yang sama berlaku pula untuk guru. Krisna mengatakan bahwa guru itu bermakna luas, tidak cuma sosok yang berdiri di depan kelas sambil menjelaskan pelajaran saja. Semua yang bersinggungan dengan kita bisa jadi merupakan guru juga.

“Misalnya saja pengalaman, buku, dan lain sebagainya. Kita bisa memaknai itu sebagai guru juga,” katanya.

Fadil, pelajar SMA 5 Jogja sepakat dengan Krisna. Menurutnya pendidikan tidak hanya didapatkan di sekolah. Pun dengan pemaknaan atas guru. Bagi Fadil, pendidikan yang sesungguhnya ada di tangan orang tua dan diri sendiri. “Pendidikan yang paling ampuh ya di rumah. Diajarin banyak sama Bapak, Ibu, atau kakak. Tapi tergantung kita juga bakal memaknai itu sebagai bagian dari pendidikan atau nggak,” tukasnya.