Aksi Anjing Bukan Makanan
Di Jogja, 360 anjing dibunuh Tiap Minggunya untuk Dikonsumsi
Puluhan aktivis Animal Friends Jogja menggelar aksi Anjing bukan Makanan dengan melakukan konvoi sepeda dari kantor Shaggydog menuju kantor Gubernur, Kamis (8/5). Sembari bersepeda mereka membagikan stiker bertuliskan “Dog Are Not Food” dan juga selebaran tentang fakta-fakta pembunuhan anjing untuk konsumsi di Jogjakarta dan daerah lainnya. Menurut mereka, anjing bukanlah hewan ternak untuk konsumsi melainkan binatang peliharaan.
Menurut ketua Animal Friends Jogja, Dessy Zahara Angelina Pane, memaparkan data setidaknya ada 360 anjing yang dibunuh setiap minggunya untuk di konsumsi di Jogja. Hal tersebut dinilainya melanggar ketentuan organisasi kesehatan hewan dunia Office Internationale des Epizooties (OIE) dan Codex Alimentarius Commission (CAC).
“Padahal pada waktu anjing-anjing itu dibunuh banyak mereka dalam keadaan sakit, dan itu belum tentu baik dan mungkin bahaya bagi kesehatan orang yang memakannya,” kata Dessy seusai menyerahkan surat dan petisi kepada perwakilan Pemda Jogjakarta.
Menurut Dessy, setidaknya di Jogjakarta ada tiga pemasok daging anjing. Hingga kini mereka juga tengah melakukan investigasi adanya kemungkinan pasokan anjing-anjing dari luar daerah.”Kami tahu ada anjing-anjing yang dimasukkan ke Jogja dari Pangandaran Jawa Barat yang belum bebas rabies untuk di konsumsi disini, padahal Jogja sendiri kawasan bebas rabies,” jelas Dessy.
Sementara itu pihak pemda menyambut baik terhadap aksi tersebut. Menurut Asek II Pemda Jogjakarta, Didik Purwadi, mereka berterimakasih atas masukan yang diberikan. Isu tersebut menurutnya sejalan dengan apa yang dilakukan Pemda dalam mengawal Jogjakarta menjadi daerah bebas rabies.
“Kami senang ada masyarakat yang peduli dengan isu ini, kami berharap ini bisa terus kita lakukan koordiniasi, supaya apa yang ingin kita bangun untuk Jogja bisa tercapai, intinya kita nanti akan terus saling koordinasi,” pungkas Didik.