PSIM
Curahan Hati Pelatih PSIM: Pemain, Kompetisi, Hingga Manajemen
Kabar mengejutkan datang dari pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro paska kemenangan melawan Persenga Nganjuk, Sabtu (10/5) kemarin. Usai laga yang berkesudahan 2-0 untuk PSIM, Seto mengatakan bahwa kemarin adalah laga terakhirnya bersama PSIM. Kegagalan memenuhi target poin di putaran pertama Divisi Utama ISL menjadi penyebabnya. Meski masih menunggu keputusan manajemen, Seto punya feeling kuat kalau dirinya tak lagi menukangi PSIM di putaran kedua Divisi Utama.
“Saya gagal memenuhi target poin di putaran pertama. Di kandang target saya sapu bersih, tapi gagal. Saya tahu diri, dan pertandingan kandang ini menjadi yang terakhir buat saya bersama PSIM. Selama dua sampai tiga hari ke depan, mungkin ada keputusannya dari manajemen,” kata Seto yang ditemui seusai laga.
Seto sudah menyampaikan hal ini kepada para pemain. Ia pun angkat jempol kepada para pemain PSIM yang banyak diisi pemain muda. Mendengar kabar tersebut, kata Seto, para pemain tidak down. Beban yang mereka tanggung menjadi motivasi kala bertanding.
“Para pemain luar biasa. Meski dari awal sudah bermasalah dengan hal teknis di luar lapangan, mereka tetap menunjukkan semangat bermain. Mereka nggak bermain untuk uang dan lain sebagainya, mereka bermain untuk diri mereka sendiri dan suporter PSIM. Itu yang membuat para pemain muda ini memiliki motivasi yang tinggi,” puji Seto.
Di akhir wawancara, Seto mengucapkan banyak terima kasih pada pemain, manajemen, dan suporter yang sudah mendukung PSIM selama ditukanginya. Ia pun berharap PSIM mampu meneruskan perjuangan di putaran kedua dengan lebih baik. “Terima kasih untuk teman-teman yang sudah banyak membantu.Semoga PSIM makin baik di putaran selanjutnya,” ujarnya.