Koperasi Batik Tulis Kraton
Koperasi Kraton: Membatik Demi Abdi Dalem
Sejak 1978 Kraton Jogjakarta membuat koperasi yang dikelola oleh abdi dalem. Sejumlah koperasi memamerkan sekaligus menjual karya seni abdi dalem. Salah satu koperasi yang masih berdiri hingga saat ini adalah Batik Painting Art Centre yang terletak di Rotowijayan KP II/48.
Koperasi ini memamerkan karya batik tulis hiasan dinding dan lukisan. Tiap lukisan batik tulis memiliki filosofinya sendiri. Lukisan batik bergambar kereta kencana dan Merapi misalnya yang menggambaran kesuksesan. Ada juga kebahagiaan pernikahan yang disimbolkan dengan lukisan batik Rama-Shinta.
Heri. S, pengelola Batik Painting Art Centre mengatakan bahwa karena batik merupakan indentitas masyarakat Jawa serta Kraton, maka filosofi itu harus tetap dipertahankan. Tiap lukisan punya maksudnya sendiri. “Jadi konsep batik atau motif batik sama halnya dengan yang tergambar di pakaian. Meski menjadi hiasan dinding, makna dari motof tidak bisa ditinggalkan,” katanya pada beritajogja.co.id.
Harga batik tulis hiasan dinding di koperasi Kraton ini mulai dari Rp250 ribu hingga jutaan rupiah. Menurut Heri, harga tersebut pantas dikarenakan tingkat kesulitan batik tulis ketika dibuat. “Ini adalah karya seni yang cukup sulit. Meski lumayan mahal, harga ini sepadan. Tiap pembeli akan mendapatkan garansi 15 tahun. Kalau kusam, mereka bisa mengembalikannya ke sini dan kita ganti dengan yang baru,” ujarnya kemudian.
Tidak hanya memamerkan dan menjual karya batik tulis, para pengunjung juga dapat belajar membatik di koperasi ini. Sejumlah seniman batik dengan senang hati akan mengajari pengunjung membatik dan memberitahukan teknik penggambaran hingga pewarnaan.
“Kami sediakan alat dan kain untuk pengunjung yang mau belajar membatik. Silakan saja, salah nggak apa-apa. Mau menggambar apa pun bisa. Ini adalah salah satu jalan untuk melestarikan kesenian batik di Jogjakarta,” tambahnya.
Sebagian keuntungan dari penjualan batik tulis akan diberikan pada Kraton untuk penyejahteraan abdi dalem. Oleh sebab itu ketika ada yang membeli lukisan batik, pengelola meminta mereka mencatatkan identitas diri di satu buku besar yang nantinya akan dilaporkan pada Sultan.
“Sebagian akan disumbangkan kepada abdi dalem untuk menyekolahkan anak atau berobat. Sri Sultan pernah berpesan agar kami ikut membantu abdi dalem, bahkan daerah lain yang tengah terkena bencana. Meski sedikit, dari koperasi ini diharapkan bisa membantu mereka,” kata Agus, salah seorang pelukis senior di Batik Painting Art Centre.