Home » Berita, Jogja » Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ratusan Warga Jogja Gelar Lampah Ratri

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ratusan Warga Jogja Gelar Lampah Ratri



Ratusan warga Jogja dari berbagai komunitas dan agama menggelar acara Tapa Bisu Lampah Ratri memeringati hari Kebangkitan Bangsa, Senin (19/5) malam di Tugu Jogja. (Foto: Cahyo PE)

Ratusan warga Jogja dari berbagai komunitas dan agama menggelar acara Tapa Bisu Lampah Ratri untuk memeringati hari Kebangkitan Bangsa, Senin (19/5) malam. Ratusan peserta Tapa Bisu Lampah Ratri ini mengawali kegiatannya dengan mengelar doa bersama lintas agama di depan Tugu Jogja. Setelahnya, para peserta kemudian berjalan kaki menuju ke arah Kraton Jogja. Selama berjalan, para peserta tidak diperbolehkan mengucapkan sepatah kata pun atau tapa bisu. Sambil membawa obor, para peserta pun berjalan beriringan hingga menuju Pagelaran Kraton Jogja yang berada di dekat Alun-alun Utara.

Menurut Awang Rabu Legi, salah seorang panitia Tapa Bisu Lampah Ratri, acara ini digelar untuk memeringati hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei.

“Maknanya adalah kita berdoa dari Tugu Jogja hingga Pagelaran Kraton Jogja. Dimana Tugu Jogja merupakan pusernya kota Jogja sedangkan Pagelaran adalah tempatnya Ngarso Ndalem atau Raja Jogja. Kita berdoa supaya Indonesia bisa segera bangkit dari kondisinya saat ini. Kita juga berharap Ngarsa Ndalem atau Sri Sultan Hamengkubuwono X bisa tetap mengayomi masyarakat Jogja sehingga Jogja bisa tetap aman,” terang Awang ketika ditemui Beritajogja.co.id di Tugu Jogja.

Awang juga menambahkan bahwa aksi Tapa Bisu Lampah Ratri tersebut merupakan acara yang rutin diadakan tiap tahunnya. Pesertanya pun dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

Jatmiko, salah seorang peserta acara mengatakan bahwa ini merupakan keikut sertaannya yang kedua di acara Tapa Bisu Lampah Ratri. Menurutnya, dirinya meyakini bahwa melalui doa bersama dan menjalani laku Tapa Bisu, Indonesia bisa segera menuju ke kondisi makmur dan tentram.

Acara Tapa Bisu Lampah Ratri diakhiri dengan doa bersama untuk meminta keselamatan bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang. Setelah doa bersama, sebuah gunungan berisi sayur mayur hasil bumi sebagai perlambang syukur pun kemudian dirayah oleh para peserta.

Facebook Twitter Share on Google+