Jogjapedia
1979, Selokan Mataram Kering
Setiap warga Jogjakarta, atau pun orang yang pernah datang ke Jogjakarta tentu saja mengenal selokan yang paling bersejarah di Jogja: Selokan Mataram. Selokan yang dibangun pada masa Jepang ini masih berfungsi hingga sekarang.
Namun siapa sangka, selokan yang berfungsi untuk mengairi areal pertanian sekitar 15.734 ha, ini dulunya pernah kering. Seperti yang diberitakan oleh SKH KR edisi 2 Januari 1980, bahwa Selokan Mataram mengalami kekeringan atau tidak mengalir selama lebih dari satu bulan.
Aliran air Selokan Mataram mulai menyusut sejak 24 Desember 1979. Setelah sekitar satu bulan, akhirnya Selokan Mataram mulai mengalir, meski debit air masih kecil. Keringnya Selokan Mataram ini, dikarenakan adanya pembangunan dan perbaikan di Bendungan Karangtalun dan tanggul selokan di Bligo, sebelah hulu Selokan Vander Wijck.
Perbaikan kala itu terpaksa dilakukan karena tanggul yang berada di Bligo mengalami kebocoran sehingga perlu dilakukan pemadatan tanah, serta memperbaiki saluran induk Karangtalun. Tahap perbaikan dan pembangunan di saluran induk Karangtalun ini merupakan program hasil rapat DPRD Derah Istimewa Jogjakarta kala itu, dan diberi nama Proyek Irigasi Kali Progo.