Nikah Massal di Sleman
Bupati Sleman: Nikah Massal Meringankan Beban Masyarakat
Materi dan mental. Dua hal itu yang kerap jadi kendala orang yang ingin menikah. Mental siap namun materi belum atau sebaliknya, membuat orang berpikir dua kali untuk menikah. Selasa (27/5) siang di Masjid Agung Wahidin Sudirohusodo, permasalah dalam melangsungkan pernikahan itu tampaknya tidak lagi jadi kendala. Sebab,dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Sleman ke-98, Pemkab menggelar acara nikah masal.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa nikah massal seperti ini merupakan kegiatan positif. Selain itu, ia memaparkan bahwa acara ini mengatasi kendala orang yang ingin menikah. “Acara ini meringankan beban masyarakat atau orang yang terkendala materi ketika ingin menikah,” paparnya.
Dari 30 pasangan yang disiapkan mengikuti prosesi pernikahan hanya 14 yang menjalani akad nikah.Ketua Panitia, Mardiyana, mengatakan bahwa sebabnya adalah 16 pasangan lainnya sudah melangsungkan pernikahan secara agama.
“Yang lain sudah menikah secara agama. Maharnya pohon, kenapa? agar mereka bisa saling menumbuhkan rasa cinta satu sama lain,” ujarnya.