Intoleransi
Doa Bersama Dibubarkan Kelompok tak Dikenal
Sekitar sepuluh orang melakukan penyerngan dirumah Julius Felicianus, Direktur Galangpress, di Kompleks Perumahan STY YKPN, Ngaglik, Sleman, Kamis (29/5) malam. Peristiwa ini terjadi ketika rumah Julius tengah dipakai untuk kegiatan doa rosario. Menurut keterangan Julius, peristiwa ini terjadi ketika dirinya tidak ada di rumah dan tengah melakukan acara yang sama di luar rumah.
Dirinya kemudian mendapat telepon bahwa acara doa bersama dibubarkan sekelompok massa. Massa memecahkan kaca dan merusak sejumlah motor di rumah Julius. “Waktu saya datang, tak ada sekelompok orang itu, namun tiba-tiba sejumlah orang muncul dan menanyai siapa saya. Setelah saya jawab, lalu kepala saya dipukul dengan pot,” kata Julis yang ditemui di TKP.
Peristiwa pemukulan itu terekam oleh Mika, wartawan Kompas TV yang datang ke lokasi setelah diberi tahu ada perusakan rumah. Namun, massa yang menyadari adanya perekaman itu meminta Mika menyerahkan kameranya. Enggan menyerahkan kamera, massa kemudian menjadikan Mika korban selanjutnya. “Saya nego dulu. Saya bilang jangan kamera, tapi rollnya saja. Tapi mereka nggak peduli dan merampas lalu memukuli saya,” katanya.
Setelah puas dengan perampasan kamera dan pemukulan, sejumlah massa lalu melarikan diri. Hingga berita ini diturunkan, kepolisan, warga, dan jurnalis masih berjaga-jaga di rumah korban.