Pameran Seni Rupa
ART JOKE #2: Menunggu Godot
Setelah sukses dengan pameran tunggal “ART Joke” tahun 2013 silam, Yaksa Agus akan kembali yang menyajikan parodi dari karya-karya Iconic seni rupa Indonesia yang kemudian ditafsir ulang dan dimain-mainkan dengan versi dan gayanya pada 1 hingga 30 Juni 2014 di Tirana Art Space, Jl Suryodiningratan no.55 Yogyakarta. Kali ini Yaksa mencoba membuat tafsir baru akan situasi-kondisi dunia seni rupa dalam kacamata sosiologi yang juga coba dikemas melalui parodi, bahkan menyerempet kritik sosial pada kehidupan masyarakat di sekitarnya.
ART Joke—apabila dilihat dari judul pamerannya, sedikit memelesetkan kata ART Jog, sebuah perhelatan seni rupa besar yang diselenggarakan di Yogyakarta dan selalu dinanti tiap tahunnya.
Mengambil tajuk “ART JOKE#2: Menunggu Godot”, kali ini Yaksa sengaja meminjam setting dari novel “Waiting For Godot” karya Samuel Becket, tokoh sastra dari Irlandia. Dalam novel tersebut secara singkat dikisahkan bahwa sang Godot setiap hari dinantikan kedatangannya, dan sang Godot itu tak jua datang, yang muncul hanyalah utusan-utusannya saja. Hal ini yang coba diangkat Yaksa dalam pameran kali ini. Banyak orang saat ini sedang menunggu Godot. Tiap orang punya Godot sendiri-sendiri, sosok yang diharapkan mampu melengkapi. Setiap saat ditunggu dan diamati petanda-petanda akan kehadirannya. Tetapi sampai saat ini Godot belum juga menampakkan diri.
“Saya pikir apa yang dilakukan Yaksa melalui lukisan-lukisannya pada pameran ini menarik karena penonton tidak hanya melihat karya lukisan, namun juga akan melihat apa yang dilihat oleh Yaksa. Momen-momen yang berhubungan dengan dunia seni rupa diamati oleh Yaksa dan kemudian dilukiskannya, sembari diimbuhi pandangan kritisnya (bisa juga menjadi parodi),” Ujar Bambang ‘Toko’ Witjaksono seorang kurator yang juga merupakan staf pengajar ISI Yogyakarta, melalui press release yang diterima redaksi pada Kamis (29/5) siang.
Dan dalam pameran ini kita bisa mencoba menerka siapa ‘Godot’ yang ditangkap Yaksa dalam imajinasi masyarakat di sekelilingnya? Apakah sosok Presiden-kah? Apakah sosok Kolektor-kah? Apakah sosok Politisi-kah? Atau bahkan sosok sang Ratu Adil?
Mari sama-sama kita cari tahu pada tanggal 1-30 Juni nanti di Tirana Art Space, Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta.