Home » Berita, Jogja » Soal Intoleransi dan Kekerasan Jurnalis, Polisi Jangan Bikin Malu

Intoleransi

Soal Intoleransi dan Kekerasan Jurnalis, Polisi Jangan Bikin Malu



Mika, jurnalis Kompas TV juga ikut dianiaya sejumlah massa yang merusak rumah Julius di Kompleks STY YKPN, Kamis (29/5) malam. (Foto: Cahyo PE)

Kasus kekerasan terhadap jurnalis terjadi lagi. Setelah kasus Frietqi Suryawan, jurnalis Radar Jogja, yang mendapat teror bom molotov di rumahnya, kini giliran Mika, jurnalis Kompas TV yang mendapat kekerasan ketika tengah melakukan tugas jurnalistik. Kamis (29/5) malam, Mika, yang tengah meliput kasus perusakan rumah Julius Felicianus, Direktur Galangpress di Kompleks STY YKPN, Nganglik, Sleman dianiaya oleh perusak rumah. Tak hanya itu, massa juga merampas kamera Mika.

Menanggapi kasus ini, Hendrawan Setiawan, Ketua AJI Jogja, mengatakan bahwa kepolisian harus mengusut tuntas kasus yang menimpa Mika. Sebab, menurutnya, pengusutan sudah dimudahkan dengan keterangan Mika yang sudah mengidentifikasi pelaku pemukulan.

“Ini jelas masuk dalam penghalangan peliputan. Setelah ke rumah sakit, korban, Mika, akan melapor ke polisi. Di sana akan dibuat BAP. Dan karena pelakunya sudah teridentifikasi oleh Mika, jadi akan mudah menangkapnya. Kalau sampai tidak tuntas, kepolisian akan malu tentunya,” katanya ketika dijumpai di lokasi penganiayaan.

Peristiwa ini bermula ketika Mika tengah melakukan peliputan perusakan rumah Julius oleh sekelompok massa. Julius, yang mendapat telepon bahwa rumahnya dirusak saat menggelar doa rosario pulang bergegas pulang dari kantornya yang menggelar acara serupa. Sesampainya di sana ia didatangi oleh sejumlah orang. Mereka menginterogasi lalu menghantam kepala Julius dengan pot. Hal itu terekam oleh Mika, yang datang ke lokasi setelah diberi tahu ada perusakan rumah. Namun, massa yang menyadari adanya perekaman itu meminta Mika menyerahkan kameranya. Enggan menyerahkan kamera, massa kemudian menjadikan Mika korban selanjutnya.

“Saya nego dulu. Saya bilang jangan kamera, tapi rollnya saja. Tapi mereka nggak peduli dan merampas lalu memukuli saya,” katanya.

Facebook Twitter Share on Google+