Home » Berita, Jogja » Dirusak Massa, Ratusan Polisi Siaga di Depan Rumah Pendeta Niko

Perusakan Gereja di Pangukan

Dirusak Massa, Ratusan Polisi Siaga di Depan Rumah Pendeta Niko



beritajogja.co.id

Sejumlah kepolisan berjaga-jaga di tempat kejadian menyusul bertambahnya massa bercadar yang mendatangi bangunan yang difungsikan sebagai gereja, Minggu (1/6) siang. (Foto: Cahyo PE)

Aksi intoleransi terjadi kembali di Jogjakarta. Setelah Kamis (29/5) lalu terjadi penyerangan di rumah direktur Galang Press, Julius Felicianus saat sedang dilaksanakan ibadah rosario, kini Minggu (1/6) kembali terjadi kejadian serupa di rumah pendeta Niko Lomboan di Pangukan Sleman saat sedang dilaksanakan ibadah minggu.

Paska perusakan rumah yang difungsikan untuk gereja tersebut, ratusan polisi disiagakan di tempat kejadian. Kapolres Sleman, AKBP Iksan Aminudin, mengatakan, penjagaan ini tetap dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”Kami akan melakukan penjagaan sampai kondisi aman,” kata Iksan singkat.

Kejadian bermula ketika pukul 08.00 WIB 20 jemaat bersama Pendeta Niko Lomboan tengah melakukan ibadah.Kegiatan tersebut membuat warga resah. Pasalnya rumah tersebut sudah disegel dan tidak diperbolehkan untuk digunakan beribadah tahun 2011. Sekitar pukul 08.30 WIB sekelompok orang yang dipimpin Ustaz Musafa mendatangi dan meminta suapaya tidak dilakukan kegiatan. Setelah itu warga dan jemaat gereja, melakukan mediasi di rumah Musafa.

Sebelum pukul 12.00 WIB datang sekelompok orang bercadar. Mereka melakukan penyerangan dengan melempari batu dengan ketapel. Mereka juga membawa linggis, godam, dan bom molotov. Setelah itu massa membubarkan diri untuk shalat. Setelah shalat, mereka kembali mendatangi rumah pendeta Niko yang difungsikan untuk kegiatan ibadah.

Menurut keterangan warga Pangukan, Daru Jati, sebelumnya rumah tersebut sempat digunakan untuk gereja, namun setelah itu ditutup karena belum ada izinnya. “Kalau rumahnya sudah ditutup sejak lama, tapi pagi ini ada kegiatan. Massa yang merusak gereja juga bukan dari warga sini, “kata Daru.

Facebook Twitter Share on Google+