Fashion
Kritikus Fashion di Jogja Sedikit
Kritikus fashion minim di Jogja. Padahal, Jogja mulai tumbuh sebagai kota yang jadi trend-setter fashion di Indonesia. Minimnya kritikus fashion diyakini akan memperlambat pergerakan fashion di Jogja. Demikian penuturan Nining Maharani, desainer sekaligus penasehat perancang busana Indonesia dalam gelaran Ngobrol Santai Tentang Fashion, Selasa (3/6) di sebuah warung kopi kawasan Jalan Parangtritis.
Nining menambahkan bahwa kebutuhan akan kritikus fashion di Jogja sudah sangat diperlukan. Ia melihat selama ini sejumlah media dan masyarakat belum melakukan analisa mendalam terhadap produk dari desainer yang dipamerkan. Ia berharap, ke depannya Jogja bakal dibanjiri oleh kritikus yang akan mempercepat pelajuan Jogja sebagai trend-setter fashion.
“Disadari atau tidak, ada kebutuhan yang mendasar. Fashion di Jogja sangat membutuhkan kritik. Saya sangat merindukan ada blog atau web yang menuliskan soal fashion dengan analisa yang dalam. Jadi tidak melulu mengenalkan produk yang dibuat oleh desainer A, berapa lama membuatnya, dan lain sebagainya,” katanya.
Toto, desainer asal Magelang membenarkan Nining. Menurutnya, desainer butuh sudut pandang lain agar karya mereka bisa berkembang. Selain itu ia juga berharap ada jurnalis yang benar-benar kompeten dalam meliput peragaan busana. “Supaya kami punya sudut pandang lain dengan lahirnya kritik,” katanya.