Home » Berita, Jogja » Gadget Bikin Masyarakat di Jogja Makin Individual

Budaya

Gadget Bikin Masyarakat di Jogja Makin Individual



Istimewa

Indonesia merupakan pasar gadget terbesar di Asia. Jumlah penduduk yang dikuasi kelas menengah membuat gadget tidak lagi menjadi kebutuhan tersier namun menjadi kebutuhan primer. Jogjakarta, tidak luput dari serangan merk gadget dari yang terkenal hingga abal-abal. Dari anak sekolahan sampai orang dewasa umumnya punya gadget canggih di saku mereka.

Dampak dari menjamurnya pemakaian gadget ini adalah berkurangnya budaya srawung di masyarakat. Kepala Pusat Studi Budaya UGM, Aprinus Salam membenarkan hal tersebut. Menurutnya, gadget telah membuat masyarakat makin individual. Meski demikian, ia mengimbau agar hal ini dapat diterima dengan legawa.

“Di keramaian, orang-orang malah asyik dengan gadgetnya. Budaya srawung konvensional, yang tatap muka sudah mulai berkurang. Tapi bukan hilang sama sekali, srawung-nya berpindah tempat ke dunia maya. Kita harus legawa akan hal ini,” tuturnya pada beritajogja.co.id. Rabu (4/5) sore.

Diasma Sandi Swandaru, peneliti Pusat Studi Pancasila UGM menambahkan bahwa budaya srawung ini sebenarnya mampu untuk mencegah intoleransi di Jogja. Sebab, dengan adanya tatap muka dan komunikasi, masyarakat akan mengenal satu sama lain.

“Bentuknya nggak cuma mengenal nama ata wajah individu, namun juga mengenal semuanya. Mulai dari budaya, agama, atau karakter individu di masyarakat,” katanya.

 

Facebook Twitter Share on Google+