Divisi Utama ISL
Kemenangan Perdana Heri Kiswanto Untuk PSS dengan Catatan Khusus
Menjamu Persinga Ngawi dalam lanjutan Divisi Utama, Rabu (4/6) malam, PSS Sleman memenangkan laga dengan skor 5-0 melalui gol Dicky Parayogo menit 24, Agus Setiawan 36, penalti Wahyu Gunawan menit 42, Mudah Yulianto menit 86, dan pemain pengganti, Eko Setiawan di menit akhir laga. Kemenangan ini menjadi jadi yang pertama di bawah pelatih anyar, Heri Kiswanto.
Di babak pertama, PSS sudah unggul 3-0 atas Persinga Ngawi. Memainkan pola 4-4-2, Heri Kiswanto, pelatih PSS Sleman, memasukkan pemain baru, Dicky Prayogo. Pemain sayap kanan ini langsung membayar kepercayaan pelatih lewat gol perdananya di menit 24. Agus Setiawan menambah keunggulan di menit 36 setelah sontekannya gagal diantisipasi kiper Persinga. Dicky kembali berandil di gol ketiga PSS. Akelerasinya di dalam kotak penalti membuat bek Persinga menjegalnya. Wasit langsung menunjuk titik putih.
Permainan PSS Sleman menurun di babak kedua. Sementara itu Persenga memanfaatkannya untuk bermain terbuka dan menguasai bola. Sayangnya hal tersebut membuat lini belakang makin terbuka. Sebaliknya, PSS, yang lebih banyak menunggu bola berhasil memanfaatkan situasi. Dua gol dari Mudah Yulianto di menit 86 dan Eko Setiawan di menit akhir laga dihasilkan dari sebuah serangan balik.
Hasil ini merupakan kemenangan perdana PSS di bawah Heri kiswanto. Sebelumnya, saat bertandang ke Blitar, PSS hanya mampu membawa satu poin. Herkis, sapaan akrab suksesor Sartono Anwar ini bersyukur bisa memenangkan laga di tengah sejumlah masalah teknik yang ia hadapi.
”Saya bersyukur bisa memenangkan pertandingan. Padahal saya belum hapal karakter pemain. Apalagi di babak kedua tadi komunikasi agak terganggu dan penguasaan bola menurun,” katanya saat ditemui usai laga.
Meski demikian kemenangan ini meninggalkan catatan khusus bagi Heri. Setidaknya ada dua yang digarisbawahinya usai laga ini. Pertama, adalah kekompakan pemain di bawah skemanya. Ketidakhapalan karakter pemain menyulitkannya untuk mengarahkan permainan sesuai instruksinya,
“Yang kedua, jelas fisik. Menit 60 ke atas, kita pada kurang fokus. Itu yang harus diperbaiki,” ujarnya.