Home » Berita, Jogja » Wantimpres Surati Presiden Terkait Kasus Intoleransi di Jogja

Kunjungan Wantimpres ke Jogja

Wantimpres Surati Presiden Terkait Kasus Intoleransi di Jogja



Wantimpres tengah berdialog di LBH soal kasus intoleransi di Jogja. (Foto: Cahyo PE)

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum dan HAM Albert Hasibuan akan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus intoleransi yang terjadi di Jogjakarta belakangan ini. Sebelum mengirimkan surat kepada Presiden SBY, Albert Hasibuan sebelumnya sudah menemui Gubernur Jogjakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Kamis (19/6). Albert Hasibuan pun dalam kunjungan ke Jogja juga menyempatkan diri berdialog dengan para korban intoleransi yang terjadi di Jogja. Pertemuan antara Albert dan para korban ini dilakukan di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja.

“Saya bertemu dengan Sultan HB X dan berdialog tentang kasus intoleransi di Jogja. Sekitar dua jam saya berbincang dengan Sultan. Dalam pembicaraan tersebut Sultan menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi dan beberapa langkah penanganan yang sudah dilakukan,” ujar Albert di Kantor LBH Jogja.

Sedangkan saat berdialog dengan para korban kasus intoleransi di Jogja, Albert mengatakan bahwa keluhan dan cerita para korban akan disampaikan kepada Presiden SBY. Albert berharap surat yang nanti dikirimnya akan ada solusi dan langkah penyelesaian dari Presiden SBY. “Ketidaksamaan perlakuan terhadap para pemeluk agama merupakan awal dari terjadinya kasus intoleransi. Kalau kasus intoleransi dan pelanggaran hukum tidak diselesaikan akan membawa dampak minimal demokrasi tidak akan berjalan dan dampak maksimalnya adalah negara akan carut marut,” terang Albert.

Albert mengatakan bahwa meskipun masa jabatan Presiden SBY hanya tinggal hitungan bulan saja namun dirinya optimis akan ada titik terang penyelesaian kasus intoleransi di Jogja. Apabila kasus intoleransi ini tidak diselesaikan maka demokrasi akan larut dan idak akan berjalan secara utuh.”Demokrasi tidak akan berlangsung secara utuh jika pihak mayoritas belum bisa menghargai hak minoritas. Selama demokrasi belum menunjukkan perubahan pada masyarakat maka demokrasi belum berlaku secara penuh,” pungkas Albert

Selain menemui Sri Sultan HB X dan berdialog dengan korban kasus intolerasi, Albert dalam kunjungan ke Jogja juga menyempatkan diri untuk mengunjungi makam jurnalis Udin yang hingga kini kasusnya belum diusut secara tuntas oleh Kepolisian. Soal Udin, Albert juga akan mengambil langkah yang sama.

“Saya akan mengirimkan surat kepada Kapolda Jogjakarta terkait kasus pembunuhan Udin. Kami menagih janji Kapolda Jogjakarta untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Selain mengirim surat ke Kapolda Jogjakarta kami juga akan mengirim surat ke Presiden SBY supaya kasus ini bisa diproses kembali secara hukum,” tegasnya.

 

Facebook Twitter Share on Google+