Home » Berita, Jogja » Rayakan Proklamasi Kemerdekaan, Mahasiswa Papua di Jogja Dihadang Aparat

Proklamasi Papua Barat

Rayakan Proklamasi Kemerdekaan, Mahasiswa Papua di Jogja Dihadang Aparat



Mahasiswa Papua di Jogja tengah memperingati hari kemerdekaan Papua, Selasa (1/7) di sekitar Jalan Kusumanegara. (Foto:Kresna)

Aksi mahasiswa Papua di Jogjakarta memperingati proklamasi kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada hari ini dihadang petugas kepolisian dan juga ormas Paksi Katon di Jl.Kusumanegara, Selasa (01/7). Massa aksi yang berangkat dari asrama papua, dicegat petugas. Saat dicegat, sempat terjadi ketegangan. Pihak mahasiswa Papua mengaku sudah mendapatkan izin dari Sri Sultan HB X untuk melakukan aksi ini, dan pihak Paksi Katon maupun pihak kepolisian tidak berhak menghalangi aksi mereka.

“Kami hanya ingin melakukan aksi demonstrasi, ini diperbolehkan oleh negara demokrasi,” kata salah seorang koordinator saat bernegosiasi dengan pihak Paksi Katon.

Sementara itu pihak Paksi Katon mengatakan, mereka boleh melanjutkan aksi ke titik nol jika mereka mau melepas atribut bendera papua dan poster-poster yang mereka bawa.”Lepas bendera, poster-poster yang kalimatnya tidak benar dan memprovokasi, kalau mau kami biarkan sampai perempatan Gondomanan,” kata ketua Paksi Katon, M.Suhud.

Menurut Suhud, Paksi Katon melarang mereka melanjutkan aksi karena aksi tersebut merupakan bagian dari separatisme Indonesia. “Kalau demo yang membangun, pasti kami izinkan, tapi kalau begini, kita sebagai warga Indonesia juga tergerak untuk menjaga keutuhan NKRI,” jelas Suhud.

Karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya para mahasiswa membacakan pernyataan sikap di Jl.Kusumanegara dan tidak melanjutkan aksi.

Menurut koordinator aksi, Agus Dogomo, aksi mereka dilakukan untuk memperingati hari proklamasi kemerdekaan papua barat yang sudah pernah dinyatakan oleh orang tua mereka. Karena itu dia meminta Indonesia, PBB dan semua negara yang terkait dengan kemerdekaan papua barat untuk mengakui kemerdekaan mereka.

“Kami ingin memperingati proklamasi kemerdekaan papua barat yang ke 47, dan meminta pengakuan kemerdekaan atas kami,” kata Agus seusai aksi.

Selain itu mereka juga menuntut penarikan militer dari papua dan juga perusahaan asing di papua yang masuk tanpa izin.

Facebook Twitter Share on Google+