Home » Berita, Jogja » Soal TV One, PDIP Jogja: Media TV Jangan Suka Propaganda

Pilpres 2014

Soal TV One, PDIP Jogja: Media TV Jangan Suka Propaganda



kantor tv one dicorer-coret oleh sejumlah massa PDIP, Rabu (2/7) malam. (Foto: Cahyo PE)

PDI Perjuangan menyerukan semua pihak untuk menahan diri agar tidak membuat fitnah. Melalui Bambang Prastowo, Sekretaris PDIP Jogja sekaligus Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Jogja, ia mengimbau seluruh pihak tidak melakukan serangan dengan pemberitaan negatif terkait kampanye hitam yang dilakukan untuk membendung Joko Widodo sebagai Presiden RI.

“Kita tegaskan di bulan Suci ini seluruh pihak bisa menahan diri, jangan lagi membuat fitnah, yang dibungkus lewat tayangan televisi, tidak melakukan serangan seperti pemberitaan di TV One,” kata Bambang Praswanto,Kamis, (3/4).

Pernyataan yang disampaikan Bambang, merespon sejumlah upaya lawan politik dengan aneka fitnah yang tertuju ke pasangam Jokowi- JK. Termasuk menyesalkan atas pemberitaan negatif yang terus disiarkan dalam pemberitaan TV One .

“Soal pemberitaan TV One sebaiknya menggunakan etika dan kesantunan di dalam menyiarkan materi siaran. Media TV harus menjaga kedamaian dan bukan menjadi media propaganda yang berisi fitnah dan menyebarkan permusuhan. Pers harus adil dan seimbang sesuai amanat Undang Undang,” kata Bambang Praswanto.

Terkait pemberitaan yang menyudutkan Jokowi, diakui perlu secara khusus di respon. Ada sejumlah cara yang dijalankan oleh mesin partai, diantaranya dengan kerjasama untuk membela Joko Widodo dengan cara yang simpatik, yaitu tim relawan dan simpatisan digerakan untuk mendatangi calon dari rumah ke rumah untuk menangkal berbagai bentuk fitnah.

Eko Suwanto, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jogjakarta menambahkan bahwa mereka konsisten menempuh jalur hukum dengan melaporkan dugaan pelanggaran kaidah jurnalistik oleh TV One ini ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). “Kita punya kewajiban menjaga keIndonesiaan Kita dengan melawan segala tindakan jahiliyah dengan penegakan hukum dan keadilan”, pungkas Eko.

Facebook Twitter Share on Google+