Home » Jogjapedia » Gunungkidul Memiliki Hansip Terbanyak di Jogjakarta

Jogjapedia

Gunungkidul Memiliki Hansip Terbanyak di Jogjakarta



Dokumen Indonesianic

Berdasarkan pasal 30 UUD 1945, tertulis bahwa setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib ikut dalam pembelaan Negara. Atas dasar tersebut, maka dibentuklah Pertahanan Sipil atau lebih yang kita kenal dengan Hansip.

Dalam pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar 1945 ini, pada tahun 1984, di Jogjakarta diadakan penggalakan pelatihan untuk Hansip. Selama rentan waktu untuk pelatihan Hansip ini, Kabupaten Gunungkidul mencatatkan diri sebagai daerah dengan jumlah Hansip perempuan terbanyak.

Menurut catatan yang ada, dari 13 kecamatan yang ada di Gunungkidul, jumlah Hansip yang ada berjumlah 9000 orang, dengan jumlah Hansip perempuan sebanyak 616. Catatan ini didipaparkan oleh Komandan Markas Wilayah Hansip Kabupaten Gunungkidul, Mayor Bardi, kala itu, seperti yang dimuat dalam SHK KR tahun 1984.

Menu latihan untuk peserta pelatihan Hansip kala itu meliputi, Pelatihan baris berbaris, penghormatan, senam senjata, dan pengendalian huru-hara (dahura). Jadwal latihan kala itu dua kali dalam satu minggu.

Penggalakan latihan utuk Hansip pada tahun 80an ini, diharapkan juga dapat memberikan rasa nyaman terhadap masyarakat, mengingat pada era tersebut tingkat kriminalitas meningkat dimana-mana. Di tingkat daerah Jogjakarta bahkan muncul istilah “The Clurit Syndrom”, dikarenakan saking banyaknya garong yang beraksi menggunakan senjata clurit kala itu.

Meningkatnya tindak kriminalitas ini ternyata menjadi perhatian pemerintah pusat yang ada di Jakarta kala itu. Bentuk respon cepat pemerintah terhadap banyak kasus krimanal, adalah dengan melakukan “Operasi Sapu Jagat” di awal tahun 80an, yang dipimpin oleh Sudomo. Seorang yang menjabat sebagai Pangkokamtib kala itu.

Operasi ini bertujuan untuk menekan angka kriminalitas. Dalam operasi ini, razia dilakukan dimana-mana, operasi senjata api diperketat, bahkan di Jogjakarta pun tidak lepas dari operas ini. Kala operasi ini berjalan di Jogjakarta, semua bentuk senjata api dirazia, bagi yang tidak memiliki izin, maka senjata akan disita.

Facebook Twitter Share on Google+