Pendidikan
Ini Dia Dampak Perubahan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2014/2015 dipastikan akan membawa beberapa perubahan dalam kegiatan belajar mengajar dari tingkat SD, SMP, SMA maupun SMA. Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Heri Swasana menjelaskan bahwa dalam kurikulum 2013 guru tidak akan lagi mendominasi siswa. Dengan skenario pembelajaran yang diterapan di kurikulum 2013, guru bertugas mengajak siswa untuk mengamati, menanyakan, menalar dan mencoba setiap objek pembelajaran.
“Di kurikulum 2013, tingkat keaktifan siswa sebesar 60 persen. Sehingga apabila ini diterapkan dengan baik, siswa akan terus aktif belajar. Siswa akan mampu bersaing di tingkat global,” sambung Edy Heri.
Penerapan kurikulum juga dilakukan dalam proses penilaian. Menurut Edy Heri, sistem penilaian otentik akan digunakan. Nantinya sistim rapor yang diberikan kepada siswa akan seperti layaknya diperkuliahan. Bahkan, nantinya rapor siswa SD hingga SMA dan SMK akan berjumlah 16 halaman persemester dengan penilaiannya menggunakan model deskriptif.
Selain itu, kata Hery jumlah mata pelajaran ditingkat SD maupun SMP juga akan berkurang. Untuk kelas 1-3 mata pelajaran yang diajarkan hanya Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kesenian dan Bahasa Indonesia sebagai pengantar. Untuk kelas 3-6 yang diajarkan adalah Matematika, IPA dan IPS. Sedangkan utuk kelas 7-9 ditambah Bahasa Inggris, muatan lokal dan seni budaya.
“Untuk tingkat SMA nantinya tidak akan ada lagi jurusan IPA atau IPS. Yang ada adalah peminatan. Sekolah wajib memfasilitasi minat siswa, baik itu ilmu matematika, ilmu alam, ilmu sosial, ilmu bahasa maupun ilmu lintas minat,” jelas Edy Hery.