Demo Mahasiswa Papua
Mahasiswa Papua di Jogja Bentrok dengan Paksi Katon
Aksi demonstrasi Mahasiswa asal papua di Jogjakarta dari jalan Kusumanegara menuju titik Nol, Rabu (6/8) berujung bentrok dengan ormas Paksi Katon. Para mahasiswa yang berunjuk rasa dalam rangka memperingati Pepera, dihadang oleh ormas Paksi Katon dan aparat di depan makam pahlawan Kusumanegara.
Massa aksi yang dihadang kemudian melakukan perundingan dengan aparat supaya bisa melanjutkan aksi mereka ke titik nol. Namun karena tidak terjadi kesepakatan, kondisi mulai memanas. Tak berapa lama terjadi bentrok antara masa aksi dengan ormas Paksi Katon. Beberapa diantara mereka menggunakan kayu dan tongkat rotan untuk saling memukul. Beruntung aksi saling pukul tersebut tidak berlangsung lama. Untuk meredam aksi, polisi sempat melepaskan tembakan peringatan satu kali ke udara.
Dari pantauan beritajogja.co.id, setelah terjadi saling pukul, akhirnya pihak aparat melakukan perundingan. Disepakati masa aksi bisa melanjutkan aksi asalkan berlangsung damai dan dikawal oleh aparat kepolisian.
Para massa aksi melakukan demonstrasi dalam rangka hari terkahir PEPERA yang jatuh pada 2 Agustus 1969. Menurut mereka pada saat itu dari 809.337 orang Papua yang memiliki hak, hanya diwakili 1025 orang yang sebelumnya sudah dikarantina dan cuma 175 orang yang memberikan pendapat. Mereka juga menilai musyawarah untuk Mufakat dilakukan guna melegitimasi Indonesia untuk melaksanakan PEPERA yang tidak demokratis, penuh teror, intimidasi dan manipulasi serta adanya pelanggaran HAM berat.