69 Tahun Indonesia Merdeka
Pidato Sukarno dalam Film Buatan Nippon Eigasha 1943
Jepang datang ke Indonesia dengan membawa sejumlah ahli dan media propaganda. Salah satunya adalah perusahaan film Nippon Eigasha. Pada 1943, Jenderal Imamura, penanggung jawab dari propaganda Jepang mengajak Sukarno dalam pembuatan film yang berisi seruan 3A: Jepang pemimpin asia, Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia.
Kesempatan ini tak disia-siakan Sukarno. Propaganda Jepang lewat film tersebut malah dijadikannya alat untuk membangkitkan semangat rakyat dalam menuntut kemerdekaan, bukannya tunduk pada Jepang. Dari sekian film yang dibuat Jepang dengan sosok Sukarno di dalamnya, ada sebuah produksi yang membuat para pejabat Jepang sekaligus rakyat terpesona. Film itu pun diulas dalam Jawa News Nomor 15 tahun 1943.
Begini pidato Sukarno yang dikutip dalam 100 Tahun Bung Karno saat Jepang mulai mulai kewalahan menghadapi sekutu di Asia.
“Kita harus… mengulangi di dalam hati kita, bulatkan di dalam hati kita, bahwa peperangan sekarang ini bukanlah hanya peperangan Dai Nippon saja, tetapi adalah peperangan kita pula, peperangan seluruh Benua Asia, baik dari rakyat Indonesia maupun Filipina, maupun Burma, maupun Thai, maupun Tiongkok, maupun Manchukuo. Seluruh rakyat di Benua Asia ini adalah ikut berperang. Pada tanggal 8 Maret yang lalu, di lapangan Ikada ini pula, saya telah gemblengkan di dalam kamu punya hati semuanya, bahwa kamu semuanya, kita semuanya adalah ikut berperang. Bung Karno ikut berperang! Bung Hatta ikut berperang!”
Paska film tersebut, sebagaimana dituliskan Aiko Kurosawa dalam buku yang sama, Jepang merasa tidak perlu lagi repot membuat propaganda 3A dengan adanya film tersebut. Mereka lalu menghapus 3A.