Kampus
Wah, Jaring Laba-Laba Ada Ekstraknya
Tak hanya buah-buahan seperti manggis yang bisa diekstrak. Jaring laba-laba pun bisa diekstrak menjadi gel untuk pengobatan. Hal ini dilakukan oleh empat mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM yang mengekstrak jaring laba-laba sebagai obat untuk mempercepat penyembuhan luka cabut gigi.
Empat mahasiswa tersebut, Effendi Halim bersama Mirna Aulia, Claudia Twistasari, Choirunisa Nur Humairo, dan Bayu Anggoro menamakan ekstrak jaring laba-laba itu dengan SpidWeb Gel. Mulanya mereka memelihara laba-laba jenid Argiope modesta dan Cyrtophora molluccensis yang didapat di Pasar Satwa Jogja lalu mengumpulkan jaring yang diproduksi oleh kelenjar laba-laba selama dua minggu sekali.
“Sebenarnya jaring laba-laba ini sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk di pegunungan di India untuk membantu menyembuhkan luka di kulit,” terang Effendi Halim.
Effendi menambahkan bahwa tujuan pengembangan obat ini berawal dari keperihatinan mereka akan tingginya jumlah penderita karies dan penyakit periodonatal. Terlebih lagi banyak penderita penyakit tertentu tidak mampu melakukan penyembuhan gigi secara maksimal.
“Pada kasus tertentu misal penderita diabetes perlu bantuan aplikasi obat-obatan tertentu untuk membantu dan mempercepat penyembuhan luka cabut giginya,” tambahnya.
Spidweb gel telah diujikan kepada 30 ekor marmut. Percobaan dilakukan dengan melakukan pencabutan gigi depan bawah marmut. Selanjutnya pada bekas luka pencabutan kemudian diaplikasikan gel. Selama pengujian, mereka mendapati bahwa gel hasil ekstrak jaring laba-laba mampu mempercepat luka cabut gigi.