Home » Berita, Jogja » Aneh, Dewan Kerajinan Dunia Seleksi Jogja Jadi Kota Batik

Jogja Kota Batik

Aneh, Dewan Kerajinan Dunia Seleksi Jogja Jadi Kota Batik



Sejumlah anggota WCC tengah bertemu GKR.Hemas di Hotel Ambarukmo, Sabtu (23/8) pagi. (Foto: Swadesta)

World Craft Council atau Dewan Kerajinan Dunia tengah menyeleksi sejumlah kota untuk dinobatkan sebagai Kota Batik Klasik. Seleksi ini tidak hanya di Indonesia saja melainkan di sejumlah Kota di Asia. Jogjakarta, sebagai salah satu kota yang punya sejarah panjang batik jadi salah satu yang diseleksi.

Edrix Wong, Wakil Presiden WCC wilayah Asia menyatakan bahwa riset dan seleksi sudah dilakukan sejak bulan Maret lalu. Ia menjelaskan identifikasi dan seleksi kota klasik batik dilakukan dengan melihat sejumlah faktor. Misalnya sejarah, perkembangan industri, ekonomi, dan sosial.

“Jogjakarta sebenarnya sangat cocok sebagai craft of batik. Tapi keputusannya akan kami umumkan pada Oktober mendatang setelah rapat,” katanya, Sabtu (23/8) dalam jumpa pers di Hotel Ambarukmo.

Seleksi ini cukup aneh. Pasalnya, pihak WCC juga menyeleksi sejumlah kota di luar Indonesia. Padahal dilihat dari sejarah yang dituliskan Raffles dalam History of Java batik klasik merupakan produk asli Jawa. Di Jogja sendiri batik tulis dan cap bahkan sudah mendunia sejak pertengahan abad ke-19. Bahkan Eropa, memanfaatkan mesin-mesin cap mencontek batik buatan Jogja lalu memasarkannya ke Asia.

Menanggapi hal ini, Sujiantoro, dari Paguyuban Sekar Jagad menegaskan bahwa sejarah memang mencatat batik klasik dari Jogja. Ia menjelaskan hal itu bisa dilihat dari produksi saf warna untuk batik tulis yang hanya terdapat di Jogja. Tak ada kota di luar negeri yang memunyai teknik asli penulisan dan pewarnaan.

“SAF warna untuk tulis yang asli itu ada di Jogja. Jadi sebenarnya Jogja adalah kota klasik batik di dunia. Nanti akan kita ajak jalan para anggota WCC melihat bagaimana batik di Jogja,” katanya.

Facebook Twitter Share on Google+