Sepakbola
Seto Minta Maaf PSIM Tak Lolos 16 Besar
Sebuah gol yang diciptakan oleh Dwi Cahyono, pemain tengah Persinga Ngawi pada saat perpanjangan waktu ke gawang PSIM Jogja sukses menggagalkan keinginan PSIM lolos ke babak 16 besar Divisi Utama PSSI.Gol dari sebuah tendangan bebas yang dieksekusi langsung oleh Dwi Cahyono tersebut membuat tuan rumah PSIM harus mengakui kekalahan dengan skor 0-1 atas Persinga Ngawi pada pertandingan kandang terakhirnya yang dilaksanakan di Stadion Sasana Krida AAU, Sabtu (23/8) sore.
Bermain dengan berbagai macam tekanan psikologi akibat gaji dan bonus yang belum dilunasi, para pemain PSIM yang membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak 16 besar Divisi Utama PSSI ini gagal meraih kemenangan. Banyak menguasai jalannya pertandingan dan beberapa kali mendapatkan peluang matang, PSIM gagal mencetak gol dan justru kebobolan saat pertandingan akan berakhir.
Menanggapi kekalahan PSIM atas Persinga dan kegagalan PSIM lolos ke babak 16 besar, Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro mengatakan bahwa kekalahan tersebut bukanlah hal yang diinginkan oleh timnya. Seto pun meminta maaf kepada para pecinta PSIM karena gagal meloloskan PSIM ke babak 16 besar.
“Para pemain bermain dengan hati dan mereka yang bermain pada pertandingan ini memang menginginkan lolos ke babak 16 besar. Sayang, kami gagal. Saya minta maaf untuk para suporter,” katanya.
Tak hanya Seto, para pemain pun tampak kecewa. Setelah laga, sejumlah para pemain PSIM menangis. Mereka merasa tidak bisa memberikan yang terbaik bagi suporter. “Para pemain menangis karena gagal mempersembahkan hasil yang maksimal untuk masyarakat Jogja. Namun apa mau dikata, banyaknya konflik sebelum pertandingan juga berpengaruh pada pertandingan ini,” ujar Seto