Budaya
Stand Up Comedy Jogja Itu…
Banyak yang sudah mengupas Kota Jogja denga segala keistimewaannya. Jogja Kota Budaya, pariwisata, sejarah, kuliner, romantisme, dan lain sebagainya. Semua itu kerap didengungkan untuk memantik banyak wisatawan berkunjung sekaligus jadi hal yang membanggakan bagi warga Jogja. Namun, di luar itu banyak hal yang ditawarkan Jogja yang kerap tak disadari warganya sendiri atau wisatawan: Jogja menawarkan tawa.
Tawa yang ditawarkan Jogja masuk ke dalam ranah kebudayaan dan kesenian: seni komedi. Dari zaman dulu hingga saat ini Jogja tak pernah kekurangan birahi untuk menciptakan seniman komedi yang handal. Ada Basiyo, Yati Pesek, Marwoto, Kelik Pelipur Lara, Eko Bebek, Anang Batas, dan banyak yang lainnya.
Seni komedi di Jogja pun tak hanya melulu berkutat pada ruang tradisional. Jogja mampu menegosiasikan seni komedi tradisional hingga yang paling modern. Sebagaimana yang diceritakan Anang Batas, pendiri wadah komedi SELOso SELO, Sabtu (23/8). Ia mencontohkan Stand Up Comedy yang dibawakan para komik Jogja. Meski tergolong seni komedi modern, para komik tak pernah kehilangan komedi khas Jogja.
“Salah satunya plesetan yang Jogja banget. Plesetan ini aja sudah ada sejak berabad lalu dan tertulis dalam prasasti. Jadi itu adalah hal yang penting. Para komik juga tidak kehilangan hal itu,” jelasnya.
Komik senior Jogja, Sigit Haryoseno, mengatakan bahwa diterimanya Stand Up Comedy sebagai bagian dari seni komedi di Jogja, khususnya oleh SELOso SELO merupakan hal yang membanggakan. “Apalagi melihat selama ngumpul bareng SELOsoSELO ini banyak komik yang mendapatkan kesempatan lebih dan bisa go nasional,” ujarnya.