Kompetisi Usai, Pelatih PSIM: Sayonara dan Terima Kasih

PSIM gagal melanjutkan kompetisi ke babak 16 besar Divisi Utama ISL. Kegagalan ini diperparah dengan ingkarnya Ketum yang berjanji mengupayakan pelunasan gaji pemain sebelum laga terakhir melawan Persenga Ngawi.

“Hak pelatih juga belum diberikan. Juga para staff yang tiap hari berjuang agar para pemain mendapat hasil maksimal. Tapi yang penting adalah para pemain dilunasi haknya,” ujar Seto.

Pihak Seto dan para pemain sendiri sudah bersiap untuk pembubaran tim jelang berakhirnya kompetisi. Sayonara, kata Seto. Meski demikian belum jelas kapan tim PSIM musim ini dibubarkan. “Perpisahan dan pembubaran tim akan dalam waktu dekat. Nanti akan kami kabari. Sayonara dan terima kasih untuk para suporter,” terang Seto.

Sejumlah pemain merasa musim ini adalah yang terberat sekaligus yang mengasyikan. Berat, karena mengarungi kompetisi dengan sejumlah masalah. Mulai dari dana hingga stadion. Namun mengasyikan karena kompetisi berjalan dengan ketat.

“Kompetisi berjalan ketat. Dengan sejumlah masalah yang ada, para pemain muda PSIM memerlihatkan perjuangan dan perlawanan yang luar biasa. Saya salut dan mengapresiasi hal itu. Sekali lagi terima kasih,” pungkas Seto.