Home » Jogjapedia » Nippon Eigasha, Perusahaan Film Propaganda Jepang Masa Pendudukan

69 Tahun Indonesia Merdeka

Nippon Eigasha, Perusahaan Film Propaganda Jepang Masa Pendudukan



Nippon Eigasha (Foto: Dokumen ID Film Center)

Maret 1942, Jepang mulai masuk ke Indonesia. Masuknya Jepang ke Indonesia, khususnya di tanah Jawa disambut suka cita. Anak-anak dan remaja berlarian di belakang truk yang mengangkut tentara Jepang. Orang-orang berdirian di pinggir jalan dengan wajah sumringah. Ramalan Jayabaya, pikir mereka kala itu, mewujud.

Saat masuk ke Indonesia, Jepang tidak hanya membawa serdadu dan senjata. Mereka juga membawa orang-orang yang jago propaganda dari negeri Nobunaga tersebut. Mulai dari penulis, petugas radio, hingga perusahaan film. Salah satu alat propaganda Jepang yang paling sukses kala itu adalah perusahaan film Nippon Eigasha. Perusahaan ini membuat film-film pendek yang mengisahkan cerita kepahlawanan Jepang yang akan memerdekakan Indonesia.

Jenderal Imamura, yang bertanggung jawab atas propaganda Jepang meminjam tenaga Sukarno dalam pembuatan film. Ia menilai bahwa propaganda ini akan lebih mudah memikat rakyat jika ada sosok Sukarno di dalamnya. Namun, Sukarno sudah mengetahui hal ini. Dalam 100 Tahun Indonesia Merdeka Sukarno menyetujui rencana pembuatan film itu. Di dalamnya ia akan berpura-pura meyakinkan rakyat tentang kepemimpinan Jepang, namun sebenarnya ia mengobarkan semangat rakyat untuk meraih kemerdekaan.

Nippon Eigasha mulai mengambil gambar pidato Sukarno yang panjang dan memikat. Film propaganda itu ditayangkan dan disebarkan ke seluruh Pulau Jawa. Filmnya diputar tidak hanya di gedung bioskop di kota, tetapi juga dibawa ke seluruh pelosok oleh Barisan Propaganda dan diputar di lapangan. Penduduk diajak nonton secara gratis.

Dengan film-film itu mereka mulai mengenal wajah dan suara Sukarno. Pidato dan gaya Sukarno dalam film tak kalah memikat ketika ia berpidato secara langsung. Rakyat tetap bersorak riang setelah mendengar kelantangannya berpidato. Begitu juga dengan polisi dan Barisan Propaganda Jepang yang ikut terbius dengan pidato Sukarno dalam film buatan Nippon Eigasha.

Facebook Twitter Share on Google+