Meme Florence
Azka Maula, Sosok di Balik Meme #bebaskanFlorence
Status di Path milik Florence yang dinilai menghina Jogjakarta, berujung pada penahanan. Sejumlah hujatan pun datang kepada Florence sampai akhirnya muncul gerakan #usirflorencedarijogja di media sosial. Paska gerakan ini muncul Meme yang berisi protes atas penangkapan Florence bertuliskan “Yogyakarta santun dan berbudaya, kami memaafkan dan mengampuni Florence, #bebaskanFlorence.
Meme tersebut mendapat respon positif dari sejumlah akun di media sosial. Banyak pihak yang mengganti foto profil, Twtter, bahkan DP BBM dengan meme tersebut. Hal itu dikarenakan adanya ajakan untuk mengganti foto dan menyebarkan meme tersebut.
“Kami masyarakat Yogyakarta sudah memaafkan dan mengampuni kesalahan Florence. Kami bukan dan tak akan pernah menjadi masyarakat pendendam. Kami tak akan membunuh masa depan seseorang hanya karena hinaan. Kami adalah masyarakat berbudaya, berpendidikan dan berprikemanusiaan. Dan karena inilah kami percaya: memberi kesempatan orang untuk berubah menjadi lebih baik adalah keagungan,” demikian ajakan tersebut dituliskan.
Adalah Azka Maula, mahasiswa Fakultas Teknik UNY yang membuat meme terebut. Menurut Azka, yang sudah tinggal di Jogja selama enam tahun ini, gagasan mendukung pembebasan Florence melalui meme ini karena dia merasa kata maaf seakan sudah hilang dari Jogja.
“Kalau lebaran kita biasa saling memaafkan, lalu kenapa kemudian kita tidak bisa memaafkan?” kata Azka yang juga kesehariannya menjadi desainer ini.
Selain itu dia juga menilai kasus Florence ini disebabkan pemerintah tidak tangkas menangani kelangkaan BBM. “Mulainya soal BBM langka, itu akarnya, bikin masyarakat kalap, akhirnya Florence jadi korban pelampiasan, ditambah UU ITE yang mengerikan, semakin membesarlah kasus ini karena ada peluang jadi tindak pidana,” urainya.
Dari pemikiran tersebut dia pun kemudian membuat meme pembebasan Florence. “Begitu aja, bikin langsung, nggak sampai 1 jam jadi, langsung minta bantuan teman-teman di BBM untuk sebarkan,” ujarnya.
Saat menyebarkan teks dan gambar tersebut, Azka juga sempat mendapat tanggapan yang tidak diharapkannya. “Ada yang tidak sesuai, ternyata tidak semua sependapat dengan pemikiran saya, tapi nggak papa. Itu namanya berbeda-beda tapi tetap satu jua,” jelasnya saat ditemui disalah satu warung kopi di daerah Mrican.
Dia pun berharap masyarakat bisa memaafkan Florence dan kasus ini selesai dengan damai. “Saya sama sekali nggak kenal Florence, saya pun emosi saat Yogya kota yang selalu bikin kangen ini dihina, tapi sudahlah, kita maafkan. Semua orang layak mendapat kesempatan kedua,” tandasnya.