Transportasi
Tol Laut Alternatif Lalu Lintas Indonesia
Makin padatnya jalur antar kota dan propinsi di Indonesia layak mendapatkan perhatian khusus bagi pemerintahan Presiden terpilih Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Prof. Dr. Danang Parikesit dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Forum Ilmuwan dan Seknas jokowi yang diadakan Senin (1/9) kemarin.
Menurut Danang Parikesit, saat ini masyarakat masih menggantungkan diri pada moda transportasi darat yang berbasis jalan raya atau jalan aspal. Selain masyarakat, industri juga masih banyak penggunakan jalur darat sebagai jalur distribusinya. Jalur laut belum dilirik oleh masyarakat dan industri.
“Sesuai dalam janji politiknya, Jokowi mengatakan akan membuat tol laut. Hal ini menarik sebab bisa mengurangi beban kemacetan dan beban jalan. Untuk itu kita perlu mendorong tol laut ini segera dilaksanakan. Selama ini jalur laut tidak banyak digunakan. Padahal kalau misalnya Jakarta-Surabaya menggunakan jalur laut maka beban jalan akan bisa dikurangi,” jelas Danang Parikesit saat ditemui seusai diskusi.
Danang juga menambahkan bahwa saat ini yang membuat jalur laut tak dilirik karena minimnya sarana penunjang. Danang mencontohkan bahwa jalur distribusi barang lebih banyak menggunakan jalur darat karena bongkar muatnya lebih mudah dan murah dibandingkan ketika menggunakan kapal.
“Jika sarana dan prasarananya memadai, jalur laut bisa lebih murah. Maka dari itu kami akan memberi masukan kepada pemerintahan Jokowi agar serius dalam membangun sarana dan prasarana apabila program tol.laut tersebut jadi dilaksanakan,” pungkas Danang Parikesit.