Jogjapedia
Tiga Penyakit Paling Mematikan di Jogjakarta Era 70an
Dengan semakin berkembanganya dunia kedokteran, saat ini semakin banyak penyakit yang dapat ditangani. Penyakit-penyakit yang dulu tak terobati dan memakan banyak koraban jiwa, kini telah ditemukan obatnya. Di Jogjakarta, ada beberapa penyakit yang dulu belum terobati dan menelan banyak korban jiwa. Berikut ini adalah beberpa penyakit dengan korban jiwa terbanyak puluhan tahun yang lalu di Jogjakarta berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Rakyat Jogjakarta tahun 1970an.
Penyakit Panas/ Demam
Pada tahun 1972, penyakit panas telah menjadi penyakit paling mematikan dan telah membunuh 2.784 orang di seluruh wilayah Jogjakarta. Jumlah korban terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 1.156 korban jiwa, Kabupaten Kulon Progo 593 korban jiwa, Kabupaten Bantul 527 korban jiwa, Kabupaten Gunungkidul 400 korban jiwa, dan Kota sebanyak 108 korban jiwa.
Penyakit Perut
Penyakit ini mungkin terdengar lumrah dan tidak begitu menakutkan, namun puluhan tahun yang lalu penyakit ini menelan korban jiwa sebanyak 380 korban jiwa. Kabupaten Sleman menjadi kabupaten dengan korban terbanyak 107, Bantul 106, Gunungkidul 97, Kulon Progo 57, dan Kota sebanyak 18 korban jiwa.
Beri-Beri
Penyakit Beri-beri juga menjadi penyakit yang banyak menelan korban jiwa kala itu. Korban jiwa yang disebabkan oleh penyakit ini sebanyak 309 korban jiwa. Korban terbanyak, 127 koerban jiwa berasal dari Kabupaten Bantul, 74 jiwa dari Sleman, 67 jiwa dari Gunungkidul, 35 dari Kulomprogo, dan Kota sebanyak 38 jiwa.