Transportasi
Jalur KA Jogjakarta-Borobudur Kembali Dihidupkan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengembangkan jaringan dan layanan kereta api di Jogjakarta. Hal tersebut sebagaimana dimuat dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional yang akan dimulai pada tahun 2015 dan ditargetkan bisa dioperasionalkan pada 2019 mendatang. Salah satu keseriusan Kemenhub dalam pengembangan tersebut adalah dengan mengaktifkan kembali jalur rel-rel lama yang menghubungkan Jogjakarta dengan daerah sekitarnya.
Salah satu jalur rel lama yang akan dihidupkan adalah rute Jogjakarta-Borobudur. Jalur Jogjakarta-Borobudur memiliki jarak kurang lebih 60 kilometer. Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwi Atmoko, setelah jalur Jogjakarta-Borobudur dihidupkan akan disusul dengan pembangunan kereta api perkotaan dengan trem dan monorail.
“Reaktivasi ini awalnya akan menghidupkan jalur Jogjakarta-Borobudur. Namun masih terkendala masalah tanah karena sudah menjadi Jalan Magelang dan mungkin ada lahan baru atau di atas jalan sedang dikaji. Kami juga akan membangun jalur ke arah bandara baru di Kulonprogo, perkotaan di kaji dengan UGM apakah bentuknya trem atau monorail masih digodok. Dalam waktu dekat ini baru menghidupkan rel lama kembali karena itu lebih mudah daripada membangun baru, ” ujar Hermanto seusai penandatanganan kerjasama Kemenhub dengan Pemda Jogjakarta di Kompleks Kepatihan, Jumat (26/9).
Hermanto juga menjelaskan bahwa dalam nota kesepakatan tersebut kan ditindaklanjuti melalui dengan penyusunan dokumen perencanaan teknis, penyiapan lahan, pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian. Pembangunan sarana dan prasaran tersebut termasuk di dalamnya kegiatan pengoperasian, perawatan dan pengusahaan prasarana dan asarana perkeretapaian serta penyiapan sumber daya manusia di bidang perkeretapaian dan kelembagaan di Jogjakarta.
“Program Kemenhub ini memang dilakukan secara bertahap karena membutuhkan waktu konstruksi 2 hingga 3 tahun dan harus dikoordinasikan dengan Pemda setempat. Terutama masalah aset tanah yang selama ini menjadi problematika pembangunan jalur transportasi,” pungkas Hermanto.
Berita Terkait
- Pratikno Resmi Mengundurkan Diri dari Rektor UGM
- Ibu Ervani Menangis Gara-Gara Curhat di Facebook Anaknya Dipenjara
- Kembali Berjualan, Pedagang Klithikan Bebas Retribusi Hingga Akhir November
- Curhat di Facebook, Seorang Ibu Rumah Tangga Dipolisikan
- Buruh di Jogja Berharap Jokowi Tidak Naikkan Harga BBM