Jogjapedia
Sejarah Kongres Perempuan Pertama di Jogja
Kongres Perempuan Pertama diadakan pada 22 Desember 1928 di Ndalem Jayadipuran Jogjakarta. Kongres ini menjadi salah satu catatan penting dalam perjalanan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Dalam kongres, pidato yang disampaikan salah satu pembicaranya secara gamblang disampaikan mengenai pentingnya bahasa persatuan Indonesia.
Sambil sedikit terbata-bata, Raden Ayu Siti Sundari, putri ningrat yang juga merupakan pengajar Kweekschool (Sekolah Guru) di Surakarta itu menyampaikan komitmennya di kongres terhadap penggunaan bahasa Indonesia mewakili Keputrian Indonesia Muda di Jogja.
Dalam pidato yang diberi judul “Kewadjiban dan Tjita-tjita Poetri Indonesia”, Sundari mengawali pidatonya dengan permintaan maaf. “Sebeloem kami memoelai membitjarakan ini, patotlah rasanya kalaoe kami terangkan lebih dahoeloe mengapa kami tidak memakai bahasa Belanda ataoe bahasa Djawa. Boekan sekali-kali karena kami hendak merendahkan bahasa ini atau mengoerangkan nilainja. Sama sekali tidak” katanya dalam kongres
Seperti yang dikutip dari Majalah Tempo edisi Khusus Hari Kemerdekaan, pengajar jurusan Indonesia Universitas Sydney, Keith Foulcher dalam jurnal Asia Studies Review mengungkapkan Sundari tergolong sebagai pemula dalam menggunakan bahasa Indonesia. Pasalnya, dalam Kongres Pemuda II pada Oktober 1928, Sundari masih aktif menggunakan bahasa Belanda. Untuk itu, sangatlah dimaklumi jika dalam penyampaian pidatonya, Sundari juga masih dibantu oleh seorang penerjemah.
Penggunaan bahasa Indonesia yang diawali dari putusan kongres pemuda II di Jakarta menjadi landasan dan mulai memengaruhi sikap dan cara pandangan seluruh organisasi kepemudaan. Hal ini tentunya penting untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa.
Kongres sendiri dihadiri oleh perwakilan 30 perkumpulan perempuan dari seluruh Indonesia, di antaranya adalah Putri Indonesia, Wanito Tomo, Wanito Muljo, Wanita Katolik, Aisjiah, Ina Tuni dari Ambon, Jong Islamieten Bond bagian Wanita, Jong Java Meisjeskring, Poetri Boedi Sedjati, Poetri Mardika dan Wanita Taman Siswa.