Home » Olahraga » PWI Jogja Minta Polisi Usut Suporter yang Intimidasi Wartawan

Sepakbola

PWI Jogja Minta Polisi Usut Suporter yang Intimidasi Wartawan



Istimewa

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jogja, Sihono, mengimbau agar suporter PSS Sleman menghormati kerja wartawan yang meliput tim kesayangan mereka. Sebab, Sihono menilai bahwa para wartawan yang tengah mencari informasi untuk publik tidak boleh dihalangi dengan tindakan intimidasi.

“Suporter PSS tolonglah hormati kerja wartawan. Ini demi kepentingan informasi publik juga. Yang menghalangi atau mengintimidasi bisa kena pasal. Kurungan dua tahun dan denda,” katanya, Jumat (31/10).

Terkait intimdasi yang dilakukan segerombol suporter PSS, Kamis (30/10) kemarin, Sihono mengatakan bahwa pihaknya akan meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. “Kepolisan harus usut tuntas kasus pengintimidasian terjadap wartawan yang terjadi di Maguwo kemarin. Apakah segerombol suporter itu dari kelompok suporter yang mana, akan jadi tugas kepolisian untuk menyelidikinya,” ujarnya.

Tujuh wartawan dari cetak maupun elektronik terpaksa dievakuasi, Kamis (30/10) kemarin dari Stadion Maguwoharjo oleh pihak kepolisan. Evakuasi ini dilakukan menyusul segerombolan suporter yang menghalangi dan mengintimidasi wartawan kala tengah melakukan reportase di Stadion Maguwoharjo.

Peristiwa bermula ketika sejumlah wartawan TV, cetak, dan elektronik hendak mewawancarai Asisten Pelatih PSS Sleman, Edi Broto, Kamis (30/10) sore di Stadion Maguwoharjo. Dari tribun penonton sisi selatan, para suporter tersebut meneriaki dan mengejek media dan wartawan yang tengah melakukan reportase.

Sekelompok suporter tersebut langsung mendatangi gerombolan wartawan dan juga Edi Broto. Sambil meneriakan kata-kata kotor mereka menyuruh Edi Broto kembali masuk ke ruangannya dan memintanya untuk tak menemui wartawan. Alhasil para wartawan gagal menemui dan mewawancarai Edi Broto.

“Saya jadi saksi bagaimana teman-teman wartawan diintimidasi para suporter. Sehingga mereka tak bisa menjalankan tugas mereka secara lancar,” terang Susilo, salah seorang wartawan.

Facebook Twitter Share on Google+