Home » Gaya Hidup » 7 Tanda Gawat Darurat Pada Anak

Kesehatan

7 Tanda Gawat Darurat Pada Anak



Istimewa

Tidak mudah untuk menjadi orang tua, terlebih saat kali pertama mempunyai anak. Minimnya pengalaman praktik dalam mengasuh bayi seringkali membuat orang tua bingung dan akhirnya si bayi diasuh oleh kakek, nenek atau justru pengasuh. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun, sebaiknya orang tua tetap harus mampu memahami kondisi bayi-nya. Salah satu hal yang wajib hukumnya diketahui oleh orang tua adalah tanda bahaya pada bayi.

Tanda bahaya adalah gejala-gejala dari penyakit yang harus segera mendapatkan perawatan emergensi medik, karena berpotensi menimbulkan kecacatan permanen atau bahkan kematian. Menurut WHO, dalam buku terbitan mereka yang berjudul Pocket Book of Hospital Care for Children, terdapat 7 tanda bahaya pada anak.

Obstruksi Jalur Nafas atau Henti Nafas

Orang tua, kakek, nenek atau pengasuh bayi tidak dapat 100% mencurahkan waktu untuk memberikan perhatian pada anaknya. Anak memiliki kebiasaan memasukkan apapun ke dalam mulutnya. Mainan dalam bentuk kecil, uang berbentuk koin, atau makanan berupa biji-bijian jika tertelan dan masuk ke saluran nafas dapat mengakibatkan tersumbatnya jalur pernafasan. Hal ini bisa diketahui dari suara nafas yang terdengar seperti mendengkur, pada anak yang lebih besar ditandai dengan gerakan mencekik, menaruh kedua tangan di leher. Sementara henti nafas didefinisikan sebagai tidak bernafasnya seorang anak dalam 30 detik.

Kedua kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat dan harus mendapatkan pertolongan. Pertolongan pertama dapat diberikan oleh orangtua dengan melakukan gerakan berikut.

Dokumen Raising Children

  • Letakkan bayi dalam posisi tengkurap di atas tangan atau di atas paha dengan posisi kepala mengarah ke bawah.
  • Lakukan 5 kali tepukan dengan menggunakan bagian bawah telapak tangan di punggung bayi.
  • Jika bayi masih tampak mengalami sumbatan jalur nafas, lakukan langkah kedua. Menggunakan telunjuk dan jari tengah, berikan tekanan pada bagian bawah tulang dada sebanyak lima kali.
  • Jika bayi masih tampak mengalami sumbatan jalur nafas, buka mulut bayi dan periksa apakah ada benda atau sisa makanan yang dapat dikeluarkan.
  • Jika tidak ada dan bayi masih tampak mengalami sumbatan jalur nafas, ulangi gerakan.
  • Jika masih tersumbat pada akhir siklus kedua pertolongan, bawa segera bayi ke IGD

Gangguan Pernafasan Berat

Adanya infeksi pada paru-paru, dikenal dengan istilah pneumonia, membuat bayi dalam kondisi susah bernafas. Kondisi susah bernafas dapat dikenali dengan adanya tanda sebagai berikut.

Dokumen Dokteranaku

  • Anak tampak rewel dan gelisah.
  • Terdapat tarikan dinding dada pada tullang iga atau tulang dada pada saat menarik nafas.
  • Bernafas cepat (> 60x untuk anak usia <1 bulan)

Anak Tampak Kebiruan

Pada kondisi dimana anak kekurangan oksigen dalam tubuh, hal ini akan mengakibatkan bagian-bagian tertentu seperti ujung jari dan bibir tampak kebiruan akibat kekurangan oksigen. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan organ vital seperti otak mengalami kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat berakhir dengan kecacatan permanen bahkan kematian.

Kejang

Sebanyak 40-60% anak usia 5-50 bulan sangat rentan mengalami kejang demam. Kejang demam adalah kejang yang terjadi setelah demam (peningkatan suhu >37.2 C di ketiak). Kejang bisa berhenti sendiri dengan cepat ataupun berlangsung lama. Dalam kondisi apapun, lama atau tidak lama, anak harus segera dibawa ke IGD.

Dehidrasi

Sekitar 60-80% anak usia kurang dari 2 tahun mengalami diare. Diare adalah peningkatan frekuensi BAB (>3x sehari) disertai konsistensi feses yang lembek atau cair. Hal yang paling ditakutkan dari diare adalah kondisi dimana anak kekurangan cairan. Diare diklasifikasikan menjadi 3 sesuai derajat dan penurunan berat badan yang dialami. Untuk mengetahui derajat diare, penting bagi setiap orang tua untuk selalu memperhatikan berat badan anak. Derajat dehidrasi ditentukan dengan membandingkan berat badan anak sebelum dan sesudah sakit.

Penurunan BBDerajat Dehidrasi
<3%Ringan
3-9%Sedang
>10%Berat

 

Syok

Syok adalah kondisi sakit yang berat akibat berbagai macam penyakit seperti infeksi berat, penyakit jantung bawaan dll. Kondisi ini ditandai dengan ujung tangan dan kaki teraba dingin, jika kuku dipencet, warna merah muda pada kuku akan kembali dengan lambat (>3 detik). Kondisi ini adalah kondisi sakit yang serius dan membutuhkan penanganan segera tenaga kesehatan profesional.

Koma

Koma adalah kondisi penurunan kesadaran dimana anak tidak dapat dibangunkan, meskipun telah diberikan stimulasi, seperti digerak-gerakkan. Anak bahkan tidak bangun dengan diberikan rangsang rasa nyeri (seperti dicubit).

Demikian 7 tanda gawat darurat pada anak. Jika anak mengalami satu saja dari gejala emergensi di atas, itu adalah alasan yang lebih dari cukup untuk membawa anak ke Penyedia Layanan Kesehatan yang memiliki Instalasi Gawat Darurat.

 

M Agi Ramadhani S. Ked

Dokter Muda RSUP Sardjito

Twitter @agiramadhani