Home » Jogja Kita » Ngayogjazz, Panggilan Rindu dari Brayut

Ngayogjazz 2014

Ngayogjazz, Panggilan Rindu dari Brayut



Dokumen Ngayogjazz

Siang itu cukup terik namun banyaknya pepohonan membuat cuaca tidak terlalu panas di Brayut, desa wisata yang berada di Pandowoharjo, Sleman. Masih teringat ketika dua tahun lalu singgah ke desa ini, begitu hijau dan rindang serta penuh keramah-tamahan dari warga desanya. Hari itu, ada rasa kangen yang muncul seperti memanggil untuk singgah sejenak sambil mencoba mengingat kembali momen yang ada.

Ternyata banyak hal yang tidak berubah meski sudah dua tahun berlalu. Sepanjang jalan masih banyak sekali pepohonan. Masih banyak buah nanas dipekarangan warga. Beberapa rumah masih tetap sama meskipun ada juga yang sedang berbenah. Saat berpapasan dengan warga mereka pun menyapa dengan sangat ramah sembari bertanya “Saking jazz (Ngayogjazz) menika njih mas? (Dari Ngayogjazz ya mas?)”.

Dalam ingatan masih teringat orang-orang yang berlarian kesana kemari saat hujan mendadak turun. Menumpang di rumah warga sekitar sambil berbincang satu sama lain. Jas hujan plastik dengan berbagai warna lalu lalang.

Orang-orang saling berbagi ruang di bawah payung. Bau tanah yang menyeruak bersamaan dengan penampilan para penampil. Mbak-mbak cantik dengan dress dan heels yang terkesan salah kostum. Masih banyak hal lain yang kemudian berputar dalam memori ini dan tentunya bagi anda yang juga ikut serta dalam kemeriahan Ngayogjazz 2012.

Ada satu tulisan dalam sebuah papan kecil di depan rumah salah satu warga yang berbunyi, “…dan hatiku berkata, kapan ke “brayut” lagi kapan ke “brayut” lagi…”. Lantas siapa yang tak rindu ketika mendapat panggilan semacam ini? Maka Ngayogjazz 2014 ini menjadi ajang balen atau kembali lagi ke Brayut. Panggilan rindu yang kemudian membawa Ngayogjazz kembali ke tempat ini dengan suasana berbeda. Mari Tung Tak Tung Jazz di Brayut (lagi)!

 

Resa Setodewo

Tim Warta Tulis Ngayogjazz

Facebook Twitter Share on Google+