Jogjapedia
Tiga Zona Pertanian di Jogjakarta
Beritajogja - Luas wilayah Jogjakarta hanyalah 3.185,80 km2, terdiri dari luas Kota 32,50 km2, Sleman 574, 82 km2, Bantul 506, 85 km2, Kulon Progo 586, 27 km2, dan Gunungkidul 1485,36 km2. Selain itu, berdasarkan topografi wilayah di Jogjakarta dibagi menjadi tiga zona.
Masing-masing zona di daerah Jogjakarta ini memiliki karakteristik masing-masing, dengan mengenal pembagian zona ini, maka kita dapat mengetahui bagaimana keadaan pertanian di setiap wilayah. Adapun pembagian tiga zona tersebut adalah: zona timur, zona tengah, dan zona barat.
Zona timur meliputi daerah-daerah yang berada di wilyah Gunungkidul, sebagian wilayah Sleman (Prambanan), dan sebagian wilayah Bantul (Piyungan). Pada bagian zona timur ini air cukup sulit untuk di dapatkan, karena pada umumnya zona timur merupakan daerah pegunungan kapur selatan, sehingga air terdapat jauh di bawah tanah. Terlebih lagi daerah Gunungkidul bagian selatan (pesisir), di daerah ini pada umumnya air baru bisa diketumukan pada kedalaman lebih dari 30 meter.
Daerah di zona timur ini hanya memiliki sedikit wilayah yang dapat dikatakan subur, hal ini menyebabkan penduduk wilayah ini hanya bisa menanam tanaman yang membutuh sedikit air, seperti tanaman polowijo, kacang-kacangan, jagung, dan padi gogo. Dari wilayah di Gunugkidul hanya bagian tengah yang meliputi kecamatan Wonosari, Playen, Semanu, Karangmojo, dan Ponjong yang dapat dikatakan subur. Gunungkidul bagian tengah ini merupakan daerah yang dapat menyimpan air dengan baik, sehingga di daerah ini terdapat areal persawahan dan kolam untuk ikan.
Zona barat, yang termasuk kedalam zona ini adalah wilayah Kabupaten Kulon Progo. Sama halnya dengan zona timur, daerah Kulon Progo pada umumnya merupakan daerah kapur (patahan pegunungan menoreh). Karena wilayah ini merupak daerah kapur, banyak sungai bawah tanah di wilayah ini, sama halnya dengan Gunungkidul, begitu juga dengan jenis pertanian di wilayah ini. Hanya saja berapa wilayah Kulon Progo menjadi sangat subur karena mendapat aliran air dari kali Progo.
Zona tengah, yang termasuk dalam zona tengah adalah wilayah Kabupaten Sleman, Kota, dan sebagian besar Kabupaten Bantul. Daerah zona tengah ini merupakan daerah pertanian yang sangat subur. Selain banyaknya air di wilayah ini, kesuburan tanah di zona tengah ini disebabkan adanya pengaruh abu vulkanik dari gunung Merapi. Oleh sebab itu, di zona tengah ini terdapat banyak lahan pertanian sawah yang subur. Sehingga daerah zona tengah ini merupakan zona pertanian yang tidak tergantung musim, lainhalnya dengan zona timur dan barat.
Berdasarkan data geografis di atas, maka dapat dipahami bahwa daerah wilayah-wilayah yang ada di zona tengah Jogjakarta merupakan wilayah persawahan yang cukup luas dibandingkan dengan di zona barat dan timur. Data yang pernah dihimpun oleh Direktorat Agraria tahun 1972, menunjukan bahwa Kabupaten Sleman merupakan wilayah pertanian sawah terluas kala itu, luas sawah di Sleman kala itu 27.777,7713 ha, Kota 647,000 ha, Kulon Progo 11.422,4019 ha, Bantul 1.895, 3544 ha, Gunungkidul 7.119, 7980 ha.