Home » Olahraga » Bela Pemain, Slemania Siap Jihad Lawan Manajemen

Sepakbola Gajah

Bela Pemain, Slemania Siap Jihad Lawan Manajemen



Slemania saat menggelar aksi di depan kantor PT PSS, Jumat (21/11) siang. (Foto: Swadesta/beritajogja.co.id)

Putusan Komdis PSSI yang menghukum sejumlah pemain PSS Sleman terkait kasus sepakbola gajah direspon Slemania dan Slemanona. Mendatangi kantor PTT PSS, Jumat (21/11) siang, Slemania menuntut agar bertemu manajemen PSS Sleman dan minta pihak Supardjiono cs membeberkan otak dari skenario gol bunuh diri.

“Pemain tidak mungkin melakukan gol bunuh diri tanpa instruksi. Manajemen harus keluar dan menjelaskan pada kami mengapa pemain yang dikorbankan,” tegas Joni,Orator massa aksi suporter PSS Sleman tersebut.

Joni yakin bahwa para pemain PSS Sleman seperti Anang Hadi, Moniega, Adelmund dan lain sebagainya tidak gentar melawan Borneo FC. Namun adanya instruksi manajemen membuat para pemain mau tidak mau menuruti perintah tersebut. “Pemain tidak gentar melawan Borneo FC. Tapi gara-gara manajemen itu jadi begini. Kami membela pemain! siap jihad demi pemain melawan manajemen,” tegas Joni.

Sementara itu Ketua Slemania, Lilik Yulianto juga tidak yakin, Eri Febrianto atau Ableh merupakan otak dari sepakbola gajah. Oleh karena itu ia menuntut agar manajemen jujur pada suporter. “Ableh itu siapa sih, dia Sekretaris tim, kesehariannya juga sopir. Jadi nggak mungkin dia punya pengaruh besar di manajemen,” ujarnya.

Tak kunjung ditemuinya suporter PSS Sleman oleh pihak manajemen membuat Slemania menyegel kantor PT PSS dengan syal PSS Sleman. Kantor PSS Sleman pun ditempeli tulisan “Manajemen Sehat?” oleh para suporter.