Home » Olahraga » Merger PSS-Pusam Tanda Manajemen Ogah Akui Kesalahan?

PSS Sleman

Merger PSS-Pusam Tanda Manajemen Ogah Akui Kesalahan?



Beritajogja - Rencana merger antara PSS Sleman dengan Putra Samarinda (Pusam) ditolak keras oleh kelompok suporter Slemania. Mereka menilai bahwa jika rencana merger itu terwujud akan menodai sejarah PSS Sleman. Ketua Slemania, Lilik Yulianto mengatakan bahwa merger sama dengan menghilangkan nama PSS.

“PSS itu punya sejarah panjang. Sekali merger maka sejarah itu akan hilang dan sama saja menghilangkan nama PSS Sleman,” tegas lilik, Selasa (25/11).

Slemania dan Slemanona ketika menyegel kantor PT PSS, Jumat (21/11) siang. (Foto: Swadesta/beritajogja.co.id)

Rencana merger sendiri mengemuka setelah Elja dihukum oleh Komdis PSSI karena melakukan dua gol bunuh diri yang disengaja. Ini dilakukan agar PSS Sleman tetap bisa berlaga di kompetisi ISL musim depan. “Namanya tetap namun menggunakan lisensi tanding Pusam untuk berlaga di ISL. Wacana ini jelas akan kami tampung untuk dibahas oleh tim perumus,” jelas Ketua Umum Asprov PSSI Cabang Sleman, Hendricus Mulyono membenarkan rencana tersebut.

Penolakkan keras juga datang dari Bupati Sleman periode 2000-2010 Ibnu Subiyanto. Ibnu menilai merger merupakan jalan pintas yang memalukan agar tim Elja bisa berlaga di ISL. Dirinya sendiri memilih agar PSS Sleman menerima hukuman sembari membenahi manajemen.

“Merger ini tak akan membuat berbenah. Lebih baik menerima kenyataan dan menata diri untuk menatap masa depan. Selain itu jika jadi merger akan menyakiti masyarakat pecinta sepakbola Indonesia” jelas Ibnu.