Home » Berita, Jogja » Aktivis: Bus Naik dan Makanan Naik, Beraninya Protes di Twitter

Demo Kenaikkan BBM

Aktivis: Bus Naik dan Makanan Naik, Beraninya Protes di Twitter



sejumlah massa aksi mengumisi foto Jokowi-JK saat demonstrasi, Jumat (21/11). (Foto: Cahyo PE/beritajogja.co.id)

Beritajogja - Dampak kenaikkan harga BBM mulai terasa. Setelah harga kebutuhan pokok ikut naik, kini tarif bus juga diagendakan naik. Dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan Jogjakarta, Budi Antono, kenaikkan tarif bus rata-rata sekitar Rp1000. Angkutan umum naik dari Rp3000 menjadi Rp4000 pun dengan Trans Jogja.

“Untuk taksi, saat ini sekali buka pintu tarifnya Rp7000 dari yang sebelumnya Rp6000. Tiap kilometer perjalanan juga naik Rp1000,” katanya.

Adanya dampak terhadap kenaikkan tarif bus ini mendapat respon dari sejumlah aktivis mahasiswa. Taufiq, dari Forum Mahasiswa Rakyat (FMR) misalnya, mengatakan akan memperburuk ekonomi mahasiswa dan masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. “Sekarang pikir begini deh, memang setiap mahasiswa atau warga punya motor apa? Ada yang masih naik bus buat kuliah. Sehari dua kali ganti bus misalnya, sudah Rp8000. Tambah berat,” katanya ditemui di Masjid Kampus UGM, Sabtu (29/11).

Dampak kenaikkan ini yang menurutnya patut diwaspadai hingga melahirkan banyak aksi demonstrasi. Kendati demikian, dirinya bingung dengan sejumlah warga yang mengeluhkan kemacetan lalu melapor ke polisi. Padahal apa yang aktivis lakukan demi rakyat ke depannya.

“Masih aja pada nyinyir, seolah kami nggak memperjuangkan mereka. Kalau udah begini, BBM naik, harga makanan naik, mau gimana? mau protes via Twitter, Facebook doang? Terus seolah-olah kami (aktivis) adalah biang keonaran bikin macet di jalan. Padahal kami benar-benar memperjuangkan keadaan masyarakat. Kalau BBM akhirnya turun, siapa yang senang?” tegasnya.

Facebook Twitter Share on Google+